Kedatangan dua vampir yang bernama Aldo dan Jack membuat Ghaida marah, sepertinya Ghaida sangat tidak suka dengan mereka berdua
“Ikutlah dengan kami, Ghaida..” ajak Jack kepada Ghaida
“Siapa yang mau ikut dengan kalian..?” tanya Ghaida
“Kau tidak mau ikut dengan kami? Kenapa?” Jack balik bertanya pada Ghaida
“Tentu saja.. Karena aku sudah tidak mau bersama kalian lagi..” jawab Ghaida
“Apa kau bilang?” Jack mulai marah mendengar jawaban Ghaida
“Katakan pada John... Kalau aku sudah muak melihat wajahnya.. Dan mulai sekarang aku tidak akan mengikutinya lagi”
“Berani sekali kau berkata seperti itu... Kau pikir untuk apa kami bersusah payah mengejarmu hah?” Jack benar-benar terlihat sangat marah kepada Ghaida
Ditengah-tengah kemarahan Jack, tiba-tiba saja ada sesuatu yang aneh terjadi dengan Aldo, tubuhnya mulai bergetar, pandangan matanya menjadi liar, dan senyum diwajahnya terlihat sangat menyeramkan dengan bekas darah dimulutnya, hal itu membuat Ghaida menjadi sangat kaget..
Karena melihat temannya yang menjadi seperti itu, Jack pun langsung bergegas menenangkannya
“Aldo, tenangkan dirimu.. Sekarang bukan saatnya untuk itu.. Tujuan utama kita adalah membawa Ghaida.. Jadi tahanlah... ”
“Khu.. Khu.. Khu... Tahan katamu? Aku sudah tidak bisa menahannya lagi Jack.. Aroma darahnya begitu kuat...” jawab Aldo dengan tubuh terus bergetar
“Aku tahu itu.. Dari tadi kau mencium aroma darah Chellia kan? Harus ku bilang berapa kali kepadamu, kalau tujuan utama kita adalah membawa Ghaida.. Lupakan saja Chellia itu.. Lagi pula kau baru saja minum darah kan?”
“Chellia?? Dimana...??” tanya Ghaida dalam hatinya
Rasa penasaran membuat Ghaida memperhatikan area sekitarnya, betapa kagetnya Ghaida ketika dia melihat Theo, Naomi, dan Angel yang berada tidak jauh dari tempat eksekusi sedang melihat kearahnya.
Saat itu juga Ghaida langsung mengarahkan pandangannya kearah Naomi dan Angel, karena Ghaida tahu kalau semua Chellia itu adalah perempuan
“Chellia pasti ada diantara mereka berdua... Jangan-jangan..???” Ghaida langsung tahu kalau Naomi lah Chellia yang dimaksud Jack
Ghaida sangat yakin kalau Naomi lah orangnya, karena kemarin Ghaida sempat melihat Naomi menghabisi beberapa berandalan yang tidak mungkin perempuan biasa bisa melakukannya
Semakin lama tubuh Aldo semakin bergetar, aroma dari darah Chellia mulai membuatnya lepas kendali, Aldo terus menatap tajam kearah Naomi dengan senyumnya yang menyeramkan
“Oi.. Naomi... Dia terus melihat kearahmu.. Sebaiknya kita segera pergi dari sini” ajak Theo
Naomi tidak terlalu memikirkan dirinya yang terus di tatap Aldo, sesaat dia sempat melihat kearah Angel, Naomi mulai berpikir seandainya mereka pergi dari sana, tidak ada jaminan kalau mereka bertiga akan dibiarkan pergi begitu saja, dan ada kemungkinan hal itu akan membahayakan Angel, Naomi tidak mau melihat orang yang sudah menolongnya terluka, karena itulah melawan Aldo adalah satu-satunya pilihan yang tersisa, meskipun Naomi tahu itu tidak akan mudah
“Khu... Khu... Khu...”
Aldo semakin tersenyum ketika melihat kearah Naomi, sepertinya dia tahu apa yang sedang dipikirkan Naomi, dan tiba-tiba pandangan matanya yang terlihat seperti hewan buas itu langsung tertuju kearah Angel
“Celaka...” ucap Ghaida dalam hatinya
“Aldo, tenanglah..!!!. ” tahan Jack
“KALIAN SEMUA... CEPAT LARI DARI SINI!!!” teriak Ghaida dengan keras kearah Naomi, Theo dan Angel. Ghaida tidak ingin melihat mereka bertiga menjadi korban keganasan Aldo
“Kak Naomi...” Angel mulai ketakutan ketika melihat tatapan Aldo
Naomi yang menyadari Aldo mengincar Angel, langsung bergegas lari ke arah Angel untuk melindunginya, akan tetapi Aldo lebih dulu melompat melawati Naomi dan menangkap Angel, serta membawanya menjauh dari Naomi
“Sialan kau Aldo..!!!” ucap Jack marah karena Aldo tidak mau mendengarkannya
“Angel...!!!” teriak Naomi dan Theo
“Khu..khu..khu... Aku mendapatkannya” Aldo merasa sangat senang karena sudah berhasil mendapatkan Angel, dan dia juga berniat menjadikan Angel sebagai sandra
“Kalau kalian berdua berani mendekat, maka nyawa gadis ini akan melayang” ancam Aldo
Angel yang sangat ketakutan tidak kuasa menahan air matanya keluar, dengan sekuat tenaga dia pun mencoba berteriak....
“KAK NAOMI... THEO.. TOLONG AK...”
Aldo langsung menutup mulut Angel dengan tangannya, karena tidak mau mendengar Angel berteriak, Aldo pun mengatakan sesuatu kepadanya
“Hei, gadis kecil.. Diamlah... Aku tidak akan membunuhmu kok.... Tapi... Mungkin iya, mungkin tidak... GWAHAHAHAHAHA......!!!!!!”
Angel semakin ketakutan ketika mendengarkannya, ingin sekali dia lari darinya, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak karena Aldo terus menahannya dari belakang
Naomi dan Theo benar-benar tidak bisa berbuat apapun, karena jika mereka mencoba menyerang Aldo, maka Angel akan mati
“Sialan... Seandainya saja aku membawa pedangku.. ” ucap Theo dalam hatinya
“........Apa yang harus kami lakukan? Kalau begini terus, Angel bisa dalam bahaya” tanya Naomi dalam hatinya
Kini Aldo mulai mendekatkan hidungnya ke leher Angel, dengan perlahan Aldo mulai mencium aromanya Angel
“Hei, gadis kecil.... Bau parfummu ini enak juga.. Apa namanya??”
Angel menjadi semakin gemetar ketika mendengar pertanyaan Aldo tersebut, dan air matanya juga terus mengalir karena ketakutan
“Tunggu dulu... Ternyata ini bukan parfum.. Ini lebih enak dari parfum... Ahahahahaa.. Ternyata ini bau darahmu ya?” sambung Aldo lagi dengan nada suara yang menyeramkan
Mendengar Aldo bicara seperti itu semakin membuat Angel ketakutan, dia ingin sekali berteriak, tetapi tidak bisa karena tangan Aldo terus menutupi mulutnya, dengan sekuat tenaga dia juga terus mencoba berontak kepada Aldo
Kini Aldo mulai membisikkan sesuatu ketelinga Angel
“Diamlah... Dan jangan memberontak gadis kecil.. Tenang saja, aku benar-benar tidak akan membunuhmu, yang ku inginkan hanyalah Chellia, dan kau akan ku jadikan umpan untuk mendapatkannya, jadi jangan mengangis lagi, ok? Khu... Khu... Khu...”
Ketika Aldo mulai mengalihkan pandangannya kearah Naomi lagi, tiba-tiba ada sesuatu yang tak terduga terjadi..!! Tubuh Aldo terpental karena terkena sebuah tembakan yang cukup keras mengenainya, Angel menjadi sangat kaget ketika melihat Aldo yang berada dibelakangnya terpental karena terkena sesuatu yang dia tidak ketahui, kesempatan ini tidak disia-siakan Naomi, ia pun bergegas lari kearah Angel yang sudah bebas, dan langsung membawanya menjauh dari sana.
Ditempat yang tidak jauh dari sana, terlihat Donny sedang memegang sebuah senjata aneh yang berbentuk seperti pistol tetapi lebih besar ukurannya, di senjata itu terdapat sebuah lambang dengan bertuliskan huruf 'N' ditengahnya
“Donny....???” Theo sangat senang ketika melihat Donny datang disaat yang tepat
“Senjata itu...?” Jack terkejut melihat senjata yang dibawa oleh Donny
Tak lama kemudian, Aldo langsung berdiri dari terpentalnya tadi, dia terlihat sangat marah kepada Donny
Naomi, Angel dan Theo pun langsung bergegas pergi ketempat Donny
“Oi... Oi.. Oi.. Kalian curang.. Lain kali kalau kalian mau pergi belanja ajak aku juga dong -_-” ucap Donny
“Tadi pagi kan kau sedang sibuk, mana mungkin bisa mengajakmu” Sahut Theo
“Sibuk apanya? Aku kan hanya memperbaiki senjataku ini...” balas Donny
“Lupakan itu Donny, Tidak ada gunanya berdebat disaat begini, coba lihat apa yang ada di depan kita” suruh Theo
“Aku tahu, vampir kan? Haahhh.... Apa boleh buat, ini tangkap..” Donny langsung melemparkan sesuatu kepada Theo, itu adalah sebuah benda kecil yang mempunyai lambang yang sama dengan senjata yang dimiliki Donny
“Bagus!!! Terimakasih sudah membawakannya Donny” Theo langsung menekan sebuah tombol kecil dibenda tersebut, dan seketika benda itu langsung berubah menjadi sebuah pedang panjang berwarna hitam, inilah pedang yang sering digunakan Theo untuk melawan monster
“Kamu tidak apa-apa Angel??” Tanya Donny yang sangat mengkhawatirkan Angel
“I, iya.. Aku tidak apa-apa.. Terimakasih kak Donny” jawab Angel yang masih tidak berani berpisah dari Naomi
Aldo perlahan mulai mendekat kearah mereka, dia terlihat benar-benar marah, terutama kepada Donny, ketika Aldo berniat menyerang mereka, tiba-tiba saja Jack datang dan langsung memegang pundaknya
“Sudah cukup Aldo, kau akan mati jika tidak menuruti perintahku, kau pikir siapa yang sedang kau lawan? Jangan pernah meremehkan seorang Chellia, ingat itu”
“Cih, Sialan....” sahut Aldo
“Tolong maafkan temanku ini... Senang bisa bertemu kalian semua, terutama dengan seorang Chellia dan juga dua orang 'Buronan' temannya..” ucap Jack kepada mereka berempat
(Yang dimaksud Jack dengan dua orang boronan adalah Donny dan Theo)
“Eh? Dia juga tahu tentang 'Buronan'?” tanya Donny dalam hatinya
Naomi sangat bingung ketika mendengarkan perkataan Jack, kenapa dia menyebut Donny dan Theo sebagai boronan?
“Ayo kita pergi dari sini, kita sudah tidak ada urusan lagi di kota ini, sekarang kita bawa Ghaida” ajak Jack kepada Aldo
Dengan terpaksa, Aldo pun mematuhi perkataan Jack, dan mereka berdua langsung pergi dari sana menuju tempat Ghaida berada (diatas panggung eksekusi)
Naomi, Theo dan Donny masih tetap waspada dengan mereka berdua, mereka masih belum percaya kalau Aldo dan Jack akan membiarkan mereka pergi begitu saja.
Dan ternyata memang benar, ketika mereka (Aldo dan Jack) sudah dekat dengan panggung eksekusi, tiba-tiba Aldo kembali memalingkan badannya dan langsung berlari kearah mereka berempat
“Aldo...!!!” Teriak Jack
Aldo benar-benar lepas kendali, dia tidak ingin melepaskan mereka berempat begitu saja, dengan niat membunuh yang serius, Aldo mulai berlari cepat kearah mereka berempat
Melihat Aldo yang berlari kearah mereka, membuat Naomi, Donny dan Theo langsung bergegas melindungi Angel,
“Naomi... Theo... Bersiaplah” ucap Donny
Dan ketika Aldo sudah semakin dekat dengan mereka berempat, tiba-tiba, usahanya kembali digagalkan, kali ini giliran Ghaida yang datang dengan tiba-tiba dan menendangnya wajahnya dengan cukup keras, Aldo pun kembali terpental.
Dengan keadaan tangan masih terikat, dan juga sisa tenaganya yang sudah hampir habis, Ghaida langsung menyuruh mereka berempat untuk pergi mengikutinya
“.....Semuanya... Ikuti aku... Cepat Pergi dari sini”
Mereka berempat pun langsung mengikuti Ghaida untuk segera pergi dari sana
“Sialan kau Ghaida...” Ucap Aldo
Aldo kembali berdiri dan berniat untuk mengejar mereka semua, tetapi ketika Aldo mau pergi mengejar mereka, Jack kembali menahannya
“Sudah cukup Aldo!!” perintah Jack
“....Kenapa kau terus menahanku Jack?”
“Untuk sekarang kita biarkan saja mereka pergi”
“Apa kau bilang? Kau melepaskan mereka begitu saja? Ghaida juga pergi bersama mereka tahu, dan kau membiarkannya begitu saja?”
“Ya.. Kau benar... ”
“Kau bercanda kan' Jack..? ”
“Ada sesuatu yang 'menarik' yang akan segera terjadi... Tapi kita tidak bisa mendapatkannya sekarang... Karena itulah aku ingin kau mempersiapkan dirimu untuk itu”
“Cih, sialan kau... Apanya yang menarik? Padahal kita bisa mengejar mereka sekarang, aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada dipikiranmu itu”
“Ikuti saja perintahku ini”
Setelah lama berlari dari Aldo dan Jack, akhirnya mereka (Naomi, Theo, Donny, Angel dan Ghaida) berhenti disuatu tempat, sebuah tempat yang sudah cukup jauh dari tempat eksekusi berada, mereka benar-benar terlihat kelelahan, nafas Ghaida menjadi tidak beraturan, dia sudah hampir pingsan karena terus berlari dari Jack dan Aldo, sepertinya dia benar-benar kehabisan tenaga, Naomi yang melihat Ghaida hampir pingsan, mulai mendekatinya serta melepaskan ikatan yang ada ditangannya itu
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Naomi
Ghaida hanya diam tanpa memandang kearah Naomi,
“Oi... Kenapa kau hanya diam saja?” tanya Theo
“Berisik... Pikirkan saja diri kalian sendiri!!!” jawab Ghaida
“O.. Orang ini..?? Ditanyain malah menjawab seperti itu.. -_-” gumam Theo dalam hatinya
“He, hei... Apa kamu ingat dengan ku?” tanya Angel sambil mendekati Ghaida
“Kau?? Siapa??” tanya Ghaida bingung
“Ehh?? Kamu tidak ingat denganku? Aku ini orang yang dulu kamu selamatkan dari kejaran para berandalan.. Kamu ingat??”
Ghaida terus menatap wajah Angel dengan seksama, sepertinya dia mulai mengingat sesuatu..
“Aaaaaahhhh....???” teriak Ghaida yang sudah mulai mengingatnya
“A, apa-apaan sih dia ini?? Teriaknya kencang sekali.. -_-” ucap Theo dalam hatinya
“Kau... Yang waktu itu ya?? ” tanya Ghaida
“Akhirnya ingat juga... Namamu Ghaida kan?? Namaku Angel... Maaf ya waktu itu aku lupa menyebutkan namaku..”
Ghaida benar-benar tidak menyangka kalau mereka berdua akan bertemu kembali, Ghaida pun tersenyum kecil ketika melihat Angel, akan tetapi...
“Maaf... Waktu itu aku tidak mau memperlihatkan wajahku padamu, sekarang kau sudah tahu kan? Kenapa aku tidak mau memperlihatkannya...” Ucap Ghaida sambil menundukkan wajahnya
Angel sempat diam sebentar menatap Ghaida, kemudian berkata sesuatu...
“...Tidak apa-apa kok.. Aku bukan orang yang suka mempermasalahkan hal seperti itu, aku juga tidak peduli dengan penampilanmu, lagipula kau sudah menolongku waktu itu, aku benar-benar sangat berterimakasih sama kamu.. Hihihi” (Sambil tersenyum)
Ghaida sangat terkejut mendengar perkataan Angel, dia benar-benar tidak menyangka, akhir-akhir ini menjadi hari yang sangat tidak terduga baginya, karena kemarin dia jua bertemu dengan Naomi yang memperhatikannya sampai sejauh itu, Ghaida tidak pernah merasakan perasaan seperti ini, perlahan Ghaida kembali menundukkan wajahnya, dan terlihat airmatanya mulai menetes..
“Ehh?? Ke, kenapa kau menangis?? Ada yang salah dengan perkataanku barusan ya?” tanya Angel panik
Naomi, Theo dan Donny hanya bisa diam tanpa berkata apapun, tatapan mata mereka hanya tertuju pada Ghaida yang sedang menangis saat itu
“Eehh.. Gha, Ghaida.. Kamu tidak apa-apa?” tanya Angel lagi
“Yaa.... Aku.. Tidak apa-apa...” jawab Ghaida sambil tersenyum, air matanya pun terus berlinang
“Ghaida...” ucap Angel
“Maaf Semuanya... Sepertinya kita harus segera pergi dari sini.. Tiba-tiba perasaanku tidak enak” potong Donny
“......Kalau begitu... Ayoo pergi kerumahku..” ajak Angel
Tanpa membuang-buang waktu lagi, mereka pun bergegas pergi kerumah Angel, sebelum pergi Ghaida kembali menutupi kepalanya, seperti biasa dia tidak ingin ada yang melihat bagian atas rambutnya yang berwarna putih
...Dirumah Angel...
“Eh... Kakak sudah pulang ya?? Gimana belanjaannya?” tanya Ikki
“Maaf Ikki... Kami tidak sempat membelinya.. Tadi ada kejadian yang tidak terduga...” Jawab Angel
“Eh?? Kejadian?? ” tanya Ikki bingung
“Ayoo semuanya.. Kita ke kamar orang tuaku yang ada diatas..” ajak Angel kepada mereka semua
“Ehh?? Sebenarnya ada apa kak?” Ikki semakin bingung
“Kamu juga ikut Ikki... ” Ajak Angel
...Di kamar orang tua Angel...
“Apa yang terjadi kak?? Jangan membuatku takut dong...” tanya Ikki semakin penasaran
Angel hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Ikki
“Kami baru saja di kejar vampir, Ikki..” Jawab Donny
“Eh?? Vampir...?? ” Ikki sangat kaget mendengarnya
“Maaf, boleh aku bertanya?? Apa kamu mengenal dua vampir tadi?? ” Tanya Naomi kepada Ghaida
“Ya, aku mengenal mereka... Mereka berdua adalah Aldo dan Jack... Mereka vampir yang ditugaskan untuk membawaku kembali ke tempat mereka” Jawab Ghaida
“Kenapa mereka mau membawamu?” Tanya Naomi lagi
“Karena aku sudah kabur dari meraka.. Karena itulah mereka berdua mendapat perintah dari John untuk membawaku kembali.. ” jawab Ghaida
“Eh kabur? Lalu siapa itu John?” tanya Donny penasaran
“Dia.. Orang yang paling ku benci... ” jawab Ghaida
“Orang yang paling kau benci?” Tanya Donny
Ghaida pun menjelaskan beberapa hal tentang John serta dua orang vampir yang tadi sempat mereka temui, betapa terkejutnya mereka ketika mendengar penjelasan Ghaida, mereka tidak menyangka kalau ternyata John adalah seorang vampir yang sangat jenius yang sudah melakukan beberapa percobaan yang selama ini belum pernah dilakukan vampir manapun, hampir semua vampir mengenal John, dia benar-benar terkenal dikalangan para vampir, dan keberadaannya juga sangat ditakuti. Sedangkan dua vampir yang mengejar mereka tadi adalah anak buah kepercayaan John, salah satu dari mereka yang bernama Aldo memiliki naluri membunuh yang sangat besar, sedangkan yang satunya lagi yaitu Jack, adalah seorang vampir yang mempunyai ketenangan sangat hebat, dia bisa mengontrol dirinya agar tidak meminum darah kapan pun dia mau, karena ketenangannya itulah dia dipilih untuk menemani Aldo yang kadang bisa lepas kendali untuk membawa Ghaida kembali...
“Tak ku sangka, ternyata ada vampir yang begitu juga ya... ” ucap Donny
“Si John itu terdengar menyeramkan yaa..” sahut Angel
“Ngomong-ngomong... Namamu Ghaida kan?? Ada yang ingin kutanyakan sama kamu.. Tapi mungkin sekarang bukan saat yang tepat, kamu juga sebaiknya istirahat saja dulu” Ucap Naomi
“Eh??” Ghaida merasa bingung
“Sebelumnya, ada yang jadi pikiranku dari tadi.. Donny.. Theo.. Kalian berdua bisa ikut sebentar?” Sambung Naomi
“Kemana Naomi?” Tanya Theo
“Kita kebawah” ajak Naomi
Donny dan Theo pun mengikuti Naomi untuk pergi ke bawah
“Ada apa Naomi?” tanya Donny
“Sepertinya... Semua ini saling berhubungan...” jawab Naomi
“Eh?? Maksudnya??” Tanya Theo bingung
“Kalian merahasiakan sesuatu dariku kan?” tanya Naomi
Donny dan Theo semakin bingung dengan pertanyaan Naomi
“Salah satu dari vampir yang tadi kita temui.. Mereka menyebut kalian berdua dengan 'Buronan'... Sebenarnya apa maksudnya itu?” tanya Naomi
Donny dan Theo benar-benar kaget Ketika mendengar pertanyaan Naomi barusan, sepertinya memang ada yang mereka rahasiakan dari Naomi
To Be Continued...................
Kelas Penjelasan :
15. Aldo :
Status : Vampir
Adalah salah satu dari anak buah kepercayaan John, memiliki naluri membunuh yang sangat besar dan kadang menjadi lepas kendali ketika mencium bau darah
16. Jack :
Status : Vampir
Seorang vampir yang mempunyai ketenangan yang sangat hebat, Jack bisa mengontrol dirinya agar tidak meminum darah kapan pun dia mau, dia juga mempunyai Naluri membunuh yang lebih besar daripada Aldo, tetapi hanya digunakannya disaat tertentu saja
17. John :
Status : Vampir
Seorang vampir yang sangat jenius, John sering melakukan beberapa percobaan yang selama ini belum pernah dilakukan vampir manapun, keberadaannya sangat ditakuti, dia juga memimpin sebuah kelompok vampir, yang terdapat beberapa vampir kuat di dalamnya termasuk Ghaida salah satunya, tetapi Ghaida sudah memutuskan untuk berhenti mengikutinya dan tidak mau melihat wajahnya lagi.
Story By : @Omi_Zaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar