Our Blog

JKT48 Dunia Monster " Part 2 "





Apa kalian tahu tentang 'kota para penjahat'?


Sebuah kota yang terbebas dari serangan monster namun menjadi sarang para penjahat


Kota kecil bernama *****, kota ini benar-benar belum pernah diserang seekor monster pun.


Meskipun tidak pernah diserang monster, bukan berarti kota ini jadi kota yang aman, tingkat kejahatan yang terjadi di kota ini terus meningkat di tiap tahunnya, seperti seringnya terjadi pembunuhan, perampokan, serta penculikan dan sebagainya.


Ancaman dari banyaknya penjahat (seperti pembunuh & perampok) membuat penduduk di kota ini selalu berhati-hati jika berjalan sendirian, terlebih lagi di waktu malam.


Dan di sisi lainnya, sebagian penduduk di kota ini juga mempunyai sifat acuh, maksudnya jika ada seseorang yang mereka temui berada dalam bahaya, kebanyakan dari mereka tidak pernah mau menolongnya, mereka hanya membiarkan dan berlalu begitu saja, mereka seolah berpikir “biarkan saja, bukan keluargaku juga kok”.


Karena tingkat kejahatan yang terjadi di kota ini begitu besar, akhirnya kota ini benar-benar mendapat sebuah julukan, yaitu “KOTA  PARA  PENJAHAT”


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Di suatu malam yang sunyi di sudut kota *****, terlihat sekelompok berandalan yang sedang menjegal seorang perempuan di tengah jalan, para berandalan tersebut mencoba merayu serta mengajaknya pergi ke suatu tempat, tentu saja perempuan itu menolak dan melarikan diri, para berandalan itu tidak mau membiarkannya pergi, mereka pun mengejarnya, kali ini mereka mengeluarkan pisau serta senjata tajam lainnya.
Karena sangat ketakutan perempuan itu langsung berteriak meminta tolong, tapi sayang malam itu begitu sunyi, tak terlihat ada seorang pun yang berada di jalan.
Dia semakin bingung mau lari kemana, setelah terus-menerus berlari, akhirnya dia pun menemukan sebuah jalan pintas, sebuah jalan yang agak begitu gelap di penghujungnya, jalan yang agak sempit, entah kemana jalan itu akan membawanya, apakah jalan itu akan membuatnya tersesat atau tidak, namun dia tidak memperdulikannya dan terus berlari di jalan pintas tersebut, hingga akhirnya, dia menemui jalan buntu, tidak ada lagi jalan untuk melarikan diri, ini membuatnya semakin panik, dia juga sudah tidak kuat untuk berlari lagi. Para berandalan yang dari tadi mengejarnya kini telah menemukannya, mereka perlahan mendekat dan semakin dekat. . . .


“Hahahaha.. mau lari kemana lagi kau?” kata salah seorang dari berandalan tersebut


Perempuan itu sudah tidak bisa lari kemana-mana lagi, ia semakin ketakutan, sampai-sampai air matanya keluar, dia tidak tahu harus melakukan apa


“Hei gadis manis.. kenapa kau terus menghindar dari kami? Apa ada yang salah dengan kami? Ayolah ikut dengan kami sebentar saja, kau tidak mau benda tajam ini melukai wajah cantikmu itu kan? hehahahaha” Ajak bos berandalan tersebut sambil menodongkan pisau kearah perempuan itu


Perempuan itu semakin ketakutan dan terus mencoba menjauhkan diri dari mereka


ketika bos dari berandalan tersebut mencoba mendekatinya, tiba-tiba ada yang melempar sebuah batu dengan keras tepat ke wajahnya, hingga membuatnya tersungkur kesakitan


“Bo, bos.. !!!!!”teriak semua anggota berandalan yang lain


“Uuggghhh!!!! Si, siapa yang berani melakukan ini?” tanya bos tersebut


“Di atas! Semuanya! Lihat ke atas! Ada seseorang disana” teriak salah satu dari mereka


Mereka semua langsung melihat ke atas, di atas atap bangunan tinggi yang berada tidak jauh dari sana, terlihat seseorang sedang memainkan sebuah batu, orang tersebut memakai jaket berwarna hitam yang ada penutup kepalanya, dan mata kanan orang itu ditutupi oleh rambutnya.


“Wah.. Aku ketahuan ya?” kata orang tersebut sambil membuang batu yang di mainkannya tadi


“Yup.. Apa boleh buat...” sambungnya


Karena keberadaannya sudah di ketahui, dia pun memutuskan untuk mendekati para berandalan tersebut, dia langsung melompat dari tempat yang tinggi itu dan mendarat tepat di depan bos berandalan yang tadi dia lempar pakai batu.
Anggota berandalan yang lain langsung kaget karena orang itu melompat dari tempat yang sangat tinggi namun tidak terjadi apa-apa padanya


“Yo!! Selamat malam” ucap orang itu


Semua berandalan yang melihatnya langsung kaget sekaligus heran, mereka bertanya-tanya siapa sebenarnya orang ini?


“Maaf ya? Kau tidak apa-apa kan? Oh iya, yang tadi itu lupakan saja ya, aku hanya bercanda, habisnya wajahmu sangar sekali, ku kira wajahmu itu beton, tapi yah.. Ternyata bukan. Apa batu tadi rasanya sakit? ” tanya orang itu


“Ku, kurang ajar..!!! Bercanda katamu? Berani sekali kau..!!! ”jawab bos berandalan tersebut dengan tangan masih menutupi hidungnya yang terus mengeluarkan darah


Kali ini orang yang memakai jaket hitam itu terlihat mulai serius, dia pun semakin mendekat pada bos itu dan menatapnya dengan tatapan mata kiri yang tajam. Bos tersebut menjadi semakin gelisah ketika melihat tatapannya, namun dia juga terus memperhatikan wajah orang itu, hingga akhirnya dia pun sadar kalau orang itu adalah perempuan


“Kau?? Seorang perempuan?”


“Yaa.. Aku memang perempuan, memangnya kenapa?”


“Si, sialan.. Jadi orang yang tadi melempar batu ke wajahku adalah seorang perempuan?”


“Iya, lalu?? ”


“Brengsek kau...!!!! Aku tidak terima!!!”


“Tidak terima katamu? Wah wah, Kalau begitu kau mau membalasnya ya? Masa' kau mau membalas seorang perempuan? Apa kau tidak malu?”


“O, orang ini membuatku kesal saja.. Hei kau! Jawab pertanyaan ku, kenapa tadi kau melempar batu ke wajah ku hah?”


“Kenapa? Engg.. Kenapa ya? Aku juga tidak tahu kenapa aku melemparnya? Ada yang tahu kenapa aku melemparnya??” (sambil memandang kearah berandalan yang lain)


“Kurang ajar Kau...!! Mau membodohiku ya?? Beraninya kau!!!! Kau belum pernah merasakan pukulan seorang bos berandalan hah?”


Bos berandalan itu semakin marah, ia merasa sudah dipermainkan olehnya, akhirnya ia pun melayangkan sebuah pukulan ke arah orang tersebut, tetapi dengan mudah pukulannya ditangkap oleh orang itu dengan sebelah tangan saja


“Loh? apa ini yang kau sebut dengan sebuah pukulan? Lemah sekali, yang begini sih tidak pantas di sebut pukulan.” ucap orang itu sambil meremas dengan kuat pukulan bos berandalan tersebut


“Aakkhh!!!.. Ta, Tanganku.. Si, sialan.. Lepaskan tanganku bodoh!” teriak bos tersebut kesakitan


“Apa? baru segini saja sudah kesakitan? Serius nih?? Wah ku kira kau kuat, ternyata kau lemah juga ya? Apa ini yang namanya bos berandalan?? Orang yang begini sih juga tidak pantas disebut sebagai bos” ucap orang tersebut


“Ka, kau!!! Dari tadi kerjaanmu cuma bikin orang kesal saja, Ughh!! Cepat lepaskan... Lepaskan tanganku bodoh!! ”Teriak bos berandalan tersebut


“Bo, Bodoh katamu?” tanya orang itu terlihat mulai kesal dengan ucapan bos berandalan tersebut


“Aakkhh!!! Lepaskan bodoh!!! Berapa kali harus ku bilang? Lepaskan bodoh!!!!” teriak bos tersebut semakin kesakitan


Bos tersebut terlihat semakin kesakitan, ia pun melanjutkan


“Le... Lepaskan Bod....”


BUUGGKKKHHH!!!!!! Orang itu menghajar bos berandalan tersebut dengan keras tepat di wajahnya


“Okeeee!!!! Ini ku lepaskan bodoh!!!! Dari tadi kau yang bicara bodoh, bodoh, bodoh, dan bodoh itulah yang sebenarnya bodoh, kau lah yang benar-benar bodoh disini, bodoh!!! ”


Bos itu pun terpental karena terkena pukulannya


“Bo.. Boss....!!! ” teriak anggota berandalan yang lain sambil bergegas mendatangi bos mereka yang sudah hampir pingsan


“A, apa-apaan orang ini? Pukulannya kuat sekali, dan lagi dia membalas kata 'bodoh' bos kita dengan berkali-kali lipat, dia tiba-tiba berubah drastis jadi orang yang banyak bicara seperti ini!! Sebenarnya siapa orang aneh ini?” tanya salah satu anggota berandalan tersebut


Orang itu mendengar perkataan berandalan tersebut, dan berkata


“Apa katamu..??? Oii... Yang dari tadi banyak bicara itu adalah bos kalian sendiri, aku memukulnya karena dia banyak bicara, terlebih lagi aku tidak suka mendengarnya mengucapkan kata bodoh!!”


Tak berapa lama setelah itu bos itu pingsan tak sadarkan diri dan membuat kaget semua anak buahnya


“Eh? Ga, gawat... Bos kita pingsan..!! Di, dia tak sadarkan diri...!!!” teriak berandalan yang lain


“Hmmmmm?? Pingsan ya? Hehehehehe!!!! Bersiaplah, berikutnya giliran kalian!!!!” ancam orang tersebut dengan senyumnya yang menyeramkan


“Hii.. Hiiiii!!!! Cepat pergi dari sini, selamatkan diri kalian!!!!!” teriak semua berandalan tersebut ketakutan sambil lari meninggalkan bos mereka


“Eh? Apa-apan itu? Baru begitu saja sudah kabur... -_-” tanya orang itu keheranan


“Haaahh.. tapi... Akhirnya selesai juga, saatnya pergi dari sini” sambungnya


Ketika orang itu mau pergi, tiba-tiba perempuan yang telah dia selamatkan tadi memanggilnya


“A, anu.. Tunggu sebentar!!”


“Eng?? Owh kau masih disini rupanya? Maaf, aku sampai lupa.. Ada apa?” tanya orang itu?


“Te, terimakasih sudah menyelamatkanku, berkat kau, aku jadi selamat dari mereka tadi.. Hmm.. Ngomong-ngomong, boleh aku tahu siapa namamu?”


“Eh? Namaku? ”


“Yaa Namamu?”


“I, itu.. ?”


“Ada apa? Apa ada yang salah? Aku hanya ingin tau nama orang yang telah menyelamatkan ku, itu saja, tidak apa-apa kan?”  


“Eh?? Apa harus begitu ya?”


“Ya, memang harus begitu, siapa tahu nanti ada kesempatan bertemu denganmu lagi, kan jadi lebih mudah memanggilmu dengan namamu”


“Hmmm... Apa iya aku harus kasih tahu namaku?”


“Yaa..”


“Baiklah... Apa boleh buat.... Panggil saja aku...
Ghaida” (sambil  tersenyum)


“Ghaida? Nama yang bagus ya ^ ^, owh iya ngomong-ngomong bisakah kau lepaskan jaketmu itu? Boleh aku melihat seluruh wajahmu?”


“I.. Itu?? Ma, maaf Kalau yang itu aku tidak bisa.. Eng.. Aku lupa, aku sudah tidak punya banyak waktu lagi, aku harus segera pergi, Kau juga harus segera pergi dari sini, sebelum berandalan yang lain datang mengejarmu lagi”


“Eh.?? Ke, Kenapa tiba-tiba?”


“Maafkan aku, Aku harus segera pergi”
  
Orang yang bernama Ghaida tersebut langsung memalingkan badannya dan melompat ketempat tinggi meninggalkan perempuan tersebut


“Eh?? Kok dia bisa? Tempat itu kan tinggi sekali??” tanya perempuan itu keheranan


“Ah? Aku lupa memberitahu namaku” sambungnya
.
.
.
.


*** Satu minggu Kemudian ***


.
.
.
.
Naomi, Donny dan Theo kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari Sinka. Dan Pagi itu mereka telah sampai di kota ***** atau lebih tepatnya Kota para penjahat.


Mereka bertiga sudah tahu dari seseorang yang mereka temui di jalan, kalau kota yang mereka datangi kali ini adalah sarangnya para penjahat.
Meskipun sudah tahu, mereka tetap memutuskan untuk datang sebentar ke kota tersebut, bahkan mereka bertiga juga memutuskan untuk berkeliling kota sebentar.


Ketika mereka bertiga sudah sampai di pusat kota, Donny langsung celingak-celinguk sendirian, dia merasa heran, dia pikir kota ini terlihat biasa-biasa saja, normal bahkan tidak terlihat seperti kota para penjahat yang sering orang-orang bicarakan, Karena merasa heran sekaligus penasaran Donny pun bertanya pada Theo


“Oi, Theo.. Perasaan tidak ada yang aneh dengan kota ini, apa iya ini kota penjahat yang sering orang bicarakan?”


“Aku juga tidak tahu, aku kan baru pertama kali ke kota ini” Jawab Theo singkat


“Eh? Be, benar juga ya..” balas Donny masih kebingungan


“Owh iya Naomi, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh di kota ini” tanya Donny lagi kepada Naomi


“Untuk saat ini belum sih, soalnya kota ini terlalu normal untuk disebut sebagai kota penjahat, orang-orang disini juga tidak terlihat mencurigakan” jawab Naomi


“Ah? Ternyata kita sepikiran ya?”balas Donny  


Setelah lama jalan-jalan di pusat kota, tiba-tiba mereka bertiga dikagetkan dengan banyaknya orang yang berkerumun di depan mereka.
Karena merasa heran mereka pun mencoba mendekat ke arah kerumunan tersebut.
Penasaran, Donny pun coba bertanya kepada salah seorang pria yang ada di sana


“Ma, maaf paman, sebenarnya apa yang terjadi disini?” tanya Donny kepada orang tersebut


“Ada pembunuhan” jawab orang tersebut


“Pembunuhan? ” tanya Donny keheranan


“Ya, ini sudah kelima kalinya sejak korban pertama seminggu yang lalu”


“Ke, kelima dalam seminggu??? Buset, ternyata ini benar-benar kota para penjahat” gumam Donny dalam hatinya


karena semakin penasaran, Naomi, Donny dan Theo langsung menerobos kerumunan tersebut untuk melihat seperti apa korban yang ada disana.


Setelah mereka bertiga berhasil menerobos kerumununan, seketika mereka menjadi sangat kaget ketika melihat korban tersebut, ternyata di leher korban terdapat bekas gigitan.


“Eh?? I.. Ini?? Apa vampir yang melakukannya?” tanya Theo


“Dilihat dari luka di lehernya, tidak salah lagi” jawab Donny


“I... Ini... Ini sudah yang kelima kalinya... Vampir telah menyerang kota ini!!!” ucap salah seorang bibi yang berada di dekat Donny


“Ma, maaf bibi, boleh aku bertanya? Benarkah kota ini belum pernah di serang monster ataupun vampir sebelumnya?” Tanya Donny pada bibi tersebut


“??? Kau tidak tahu?? Sepertinya kau bukan dari kota ini ya? ” bibi tersebut balik bertanya pada Donny


“I, iyaa.. Sebenarnya kami bertiga baru datang ke kota ini” jawab Donny sambil menunjuk Naomi dan Theo


“Begitu ya? Yang kau tanyakan tadi memang benar, tapi sekarang sudah tidak lagi, kami semua sudah mengetahui kalau ada vampir di kota ini, dan sudah ada lima korban yang telah dibunuh vampir dalam seminggu ini.. Ini mulai membuat keresahan di kota ini” ucap bibi tersebut mulai gemeteran


Sementara itu, tidak jauh dari kerumunan tersebut, terlihat Ghaida yang juga sedang melihat ke arah mayat tersebut


“sepertinya 'mereka berdua' memang sudah bergerak, gawat...”kata Ghaida dalam hatinya yang terlihat mulai gelisah


Naomi yang saat itu melihat ke arah kanan dan kiri, tidak sengaja melihat Ghaida yang mengenakan jaket hitam sedang memandang ke arah mayat itu.
Naomi terus memperhatikannya, ia merasa ada yang aneh dengan keberadaan Ghaida yang tidak jauh dari sana, dan secara kebetulan Ghaida juga tidak sengaja menoleh ke arah Naomi, Ghaida begitu kaget karena melihat Naomi yang terus memperhatikannya, dia pun langsung memalingkan pandangannya dari Naomi, dan terlihat seperti ingin menjauh dari sana, hal ini sontak membuat Naomi semakin curiga dengannya, tak ingin dia pergi, Naomi pun mencoba untuk mengejarnya.


“Eh,, Naomi.. Mau kemana?” Tanya Theo


Tanpa menjawab Naomi langsung bergegas berlari mengejar Ghaida.
ketika Naomi sudah semakin dekat dengan Ghaida, tiba-tiba Naomi tidak sengaja menabrak seorang pria berbadan besar yang sedang lewat di depannya, dan mereka berdua pun sama-sama terjatuh


“.. Apa-apan kau ini?? Kau punya mata tidak? Kalau jalan liat-liat dong!!” teriak orang tersebut memarahi Naomi


“Ma, maaf kan aku.. Aku tidak sengaja.. Ada yang sedang ku kejar.. Aku harus cepat-cepat.. Kalau tidak, aku bisa kehilangannya... Sekali lagi tolong maafkan aku” ucap Naomi sambil bergegas bangun dan kembali mengejar Ghaida


“Oooiiii!!!!!! Mau lari kemana Kau????” Teriak orang tersebut


Naomi terus berusaha mengejar Ghaida yang sudah lari meninggalkannya, tetapi ketika sudah jauh berlari mengejar, tiba-tiba Naomi berhenti dari larinya, dan dia tak melihat ada seorang pun yang memakai jaket hitam di sekelilingnya... Ghaida menghilang


“Kemana perginya dia? ” Tanya Naomi yang masih curiga dengannya


Tak berapa lama setelah itu Donny dan Theo berhasil mengejar Naomi


“Oiiii.. Naomi, ngapain kamu? lari-lari sendiri begitu? Memangnya ada apa?” tanya Donny


“Barusan aku melihat seseorang yang mencurigakan, ketika dia melihatku, dia langsung bergegas pergi dan aku pun mengejarnya, tapi tiba-tiba dia menghilang, aku tak bisa menemukannya lagi” jawab Naomi


“Eh?? Orang yang mencurigakan? Seperti apa dia?” tanya Theo heran


“Iya.. Dia memakai jaket berwarna hitam, wajahnya kurang jelas, soalnya dia menutupi kepalanya dengan penutup kepala jaketnya itu, dia terlihat terus memandang ke arah mayat yang kita lihat tadi, dilihat dari pandangannya, sepertinya dia mengetahui sesuatu” jawab Naomi sambil terus melihat sekelilingnya


“Tu, tunggu dulu Naomi, tenangkan dirimu dulu, aku yakin dia masih berada di kota ini, jadi kita tidak perlu tergesa-gesa mencarinya” kata Donny sambil menenangkan Naomi


“Donny benar Naomi, aku juga yakin dia pasti masih berada di kota ini” sahut Theo


“Daripada itu, bukannya lebih baik kita selidiki kota ini terlebih dahulu? Apa memang benar ada vampir di kota ini?” tanya Donny yang masih terlihat kebingungan


“...Kalian benar... Maaf sudah membuat kalian berdua jadi khawatir.. ” ucap Naomi yang sudah terlihat mulai tenang


“Hmmm.. Tunggu dulu Naomi, Donny.. Ada yang ingin ku bicarakan sebelum kita pergi, dari tadi ada yang mengganggu pikiranku, itu... Sepertinya ada yang aneh dengan orang itu, dia seperti berlari ke arah kita, kalian lihat?” Ucap Theo sambil menunjuk kearah orang tersebut


“Eh?? Di, dia masih mengejarku?” tanya Naomi


“Kau mengenal orang yang berbadan besar itu Naomi? Tapi kok dia terlihat marah ya..? Oi.. Naomi?? Dengar tidak?” tanya Donny sambil menoleh kearah Naomi


Ketika Donny mengalihkan pandangannya pada Naomi, tiba-tiba dia langsung kaget karena melihat Naomi yang sudah lari meninggalkan mereka berdua


“Loh? Kenapa Naomi lari ya?” tanya Donny keheranan


“Kenapa kalian diam saja? Cepat pergi dari sana Donny, Theo... Orang itu marah karena sedang mengejarku!!” teriak Naomi


“Eeeeeeeehhhhhh?????” teriak Donny dan Theo yang begitu kaget mendengarnya


Mereka berdua pun langsung bergegas pergi dari tempat tersebut untuk menyusul Naomi yang sudah lari lebih dulu.
Dan setelah beberapa lama berlari, akhirnya mereka bertiga berhasil lolos dari kejaran orang itu.
Mereka bertiga bersembunyi di belakang toko buah-buahan yang ada di kota tersebut


“Haah.. Haah.. Sepertinya kita berhasil lolos dari kejarannya.. Orang tadi larinya cepat juga ya? Apa dia seorang penjahat? Aku jadi semakin bingung dengan kota ini” tanya Donny semakin kebingungan


“Naomi, kenapa orang tadi mengejar kita?” tanya Theo


“Sebenarnya... Waktu aku sedang mengejar orang yang memakai jaket tadi, aku tidak sengaja menabrak orang berbadan besar itu, lalu kami berdua terjatuh, setelah itu aku minta maaf dan langsung pergi meninggalkannya, ku kira dia sudah memaafkan ku, tapi sepertinya dia masih marah” jawab Naomi


“Eh?? Pa, pantesan... Ternyata Naomi menabrak orang itu ya? Haha.. Tidak ku sangka ceritanya bisa seperti itu” ucap Theo dalam hatinya sambil tertawa


Tiba-tiba BRUUGGKKKKHHH!!! terdengar sebuah suara yang cukup keras yang membuat mereka kaget, suara tersebut terdengar tidak jauh dari tempat mereka bertiga bersembunyi


“Suara apa itu tadi?” tanya Donny kaget


“Suaranya ada disana!! Ayo kita periksa” ajak Theo sambil bergegas pergi ke tempat suara tersebut berasal


“Mau kemana kau? Tunggu Theo..”  ucap Donny


Donny dan Naomi pun juga bergegas pergi menuju tempat suara tersebut


... Di tempat suara berasal ...


Terlihat ada banyak sekali berandalan sedang berhadapan dengan seseorang, dan seseorang itu tidak lain adalah Ghaida.
Ternyata Ghaida sedang menghadapi para berandalan yang dulu pernah dia kalahkan, tapi kali ini jumlah berandalan tersebut bertambah sangat banyak, sepertinya mereka ingin balas dendam dengan Ghaida.
Dan di dekat Ghaida berdiri, terlihat salah seorang dari berandalan tersebut sedang pingsan karena terhempas dengan keras mengenai pagar kayu yang cukup tinggi, dan pagar tersebut ikut hancur karenanya (catatan : inilah yang membuat suara keras tadi)


“Kau membuat anak buah ku pingsan hanya dengan satu pukulan...?? HAHAHA kau memang kuat ” ucap bos berandalan yang dulu pernah Ghaida hajar


“Bukan cuma dia.. Kau juga pernah pingsan karena satu pukulan.. Ingat??” balas Ghaida dengan santai


“Sialan... Orang ini benar-benar membuatku kesal.... Hei Kau!!! Kali ini kau akan mati, tidak ada ampun untukmu!!!” ancam bos tersebut yang terlihat semakin marah dengan Ghaida


“Benarkah?? Coba saja kalau kau bisa” Pancing Ghaida


Akhirnya Theo, Donny dan Naomi sampai di tempat Ghaida berada, mereka tidak langsung mendekat kesana, lebih tepatnya mereka masih memperhatikan dari jauh, dan mereka juga kaget karena melihat ada begitu banyak berandalan di sana.


“Oi oi... Lihat itu, sepertinya ada yang sedang main keroyokan di sana, apa kita harus menolong orang itu? ” tanya Donny pada Theo dan Naomi
(yang dimaksud Donny dengan orang itu adalah Ghaida)


“Dia kan?? Orang yang tadi sedang ku kejar... ” ucap Naomi terkejut


“Eh? Dia? Jadi dia orang yang kau maksud tadi Naomi? Sepertinya dia sedang dalam bahaya, apa sebaiknya kita tolong dia?” tanya Theo


“Tunggu dulu.. Coba kalian perhatikan orang itu baik-baik..” suruh Naomi pada Theo dan Donny


Beberapa dari berandalan tersebut langsung menyerang Ghaida, Namun tak ada seorang pun dari mereka yang bisa mendaratkan pukulan pada Ghaida, Gerakkan Ghaida yang begitu cepat membuat mereka kesusahan untuk mengenainya


“Kalian semua.. Cepat serang diaaa!!!!” suruh bos tersebut pada semua anak buahnya yang lain


Kali ini mereka semua menyerang dengan menggunakan senjata tajam, tapi hasilnya tetap sama, gerakan Ghaida yang begitu cepat membuat semua serangan mereka tak ada yang mengenainya


“Apa?? Cepat sekali... Sebenarnya siapa orang itu” tanya Theo yang terkejut melihatnya


Naomi semakin serius memperhatikan pergerakan Ghaida, tanpa bicara sedikitpun


“Itu jelas bukan gerakkan manusia normal, siapa dia?” tanya Donny


kali ini ada empat orang yang coba mengepung Ghaida, dan lagi-lagi Ghaida berhasil lolos, dia berhasil lolos dengan melompat melewati mereka berempat.
Tiba-tiba, ada salah seorang lagi yang menyerang Ghaida dengan menggunakan pisau tajam, tapi tendangan Ghaida berhasil mengenainya terlebih dulu dan membuat orang itu terpental menabrak pagar yang berada tidak jauh dari sana


“Eehhh??? Kuat sekali..” ucap Donny kaget


Semakin lama semakin bertambah banyak yang menyerang Ghaida, tapi semua serangan mereka tetap tidak ada yang mengenainya, malahan Ghaida selalu berhasil menghajar mereka.
Melihat hampir semua anak buahnya sudah dikalahkan, membuat bos berandalan tersebut ingin melarikan diri dari sana, namun Ghaida tidak ingin membiarkannya lari, ia pun langsung mengejarnya, ketika Ghaida sudah hampir dekat dengan bos tersebut dan mau menghajarnya, tiba-tiba ada salah satu berandalan yang memiliki badan cukup besar menarik jaket Ghaida, dan melemparnya dengan cukup keras hingga membuat Ghaida terhempas ke tanah beberapa kali.


“Hah.. Hah... Hampir saja dia memukulku. Kerja bagus!! Kau sudah menyelamatkanku..” ucap bos tersebut pada anak buahnya


Ketika bos tersebut melihat Ghaida mencoba bangun, bos tersebut langsung berteriak kepada semua anak buahnya


“Ka, kalian semua.. Cepat habisi dia...!! Jangan sampai dia berdiri lagi, habisi dia!!! ”


Para berandalan yang masih kuat bertarung langsung mendatangi Ghaida dan beberapa dari mereka mulai menghajarnya, tetapi Ghaida dengan cepat menangkis semua serangan mereka.


Kali ini keadaan terlihat mulai berbalik, Ghaida mulai kewalahan menghindari semua serangan mereka, hingga akhirnya penutup kepala jaketnya tersebut terlepas dan membuat semua berandalan serta bos mereka yang melihatnya jadi terkejut


“Ka, Kau???? ” tanya bos tersebut


“Eh?? Dia??” tanya Donny yang juga ikut terkejut


Naomi yang telah melihat wajah Ghaida hanya bisa terdiam tanpa berkata apapun


Ghaida seolah tidak percaya identitasnya telah terbongkar.... Rambut bagian atas yang biasa dia tutupi pakai jaketnya kini telah di lihat oleh semuanya, bagian atas rambutnya berwarna putih, tetapi anehnya di sebagian bawah rambutnya masih berwarna hitam. Begitu juga dengan mata kanan yang biasa dia tutupi dengan rambutnya juga sudah terlihat oleh mereka, mata kananya berwarna merah pekat seperti darah, benar-benar mata vampir


“Uuwwaaaaaa!!!! Di... Diaa.... Dia Vampir!!!!!” teriak bos tersebut ketakutan


“Dia memiliki ciri-ciri vampir seperti yang sering dikatakan orang-orang....!!!!!” sambung bos tersebut


“Ka, kalian semua...!! Cepat habisi dia sebelum dia yang menghabisi kita.. Dia itu seorang vampir!!!” suruhnya kepada semua anak buanya


Semua anak buahnya langsung mendekati Ghaida dan menyerangnya, Ghaida seolah tidak bisa lagi menggerakkan tubuhnya, kecepatan gerakkannya tadi perlahan menghilang, beberapa pukulan ada yang tidak bisa dia hindari dan beberapa lagi tepat mengenainya, sepertinya dia masih sangat syok karena identitasnya sudah terbongkar.


“Donny, orang itu dalam bahaya, apa yang harus kita lakukan?” tanya Theo


“A, aku tidak tahu harus melakukan apa, dia itu vampir kan?” jawab Donny


Naomi yang masih terdiam, merasa kasihan melihatnya yang sedang terpojok, dia ingin sekali menolongnya, tapi sebenarnya dia juga membenci vampir, dia sempat bingung ingin melakukan apa, hingga akhirnya....
.
.
.
Ghaida yang saat itu terus berusaha menangkis semua pukulan berandalan itu, sudah mulai kelelahan karena terkena beberapa pukulan dari mereka, salah satu pukulan mengenai perutnya dengan telak, hingga membuatnya tersungkur kesakitan, darah pun keluar dari mulutnya.
Dua orang berandalan langsung merangkul Ghaida yang sudah kehabisan tenaga dengan erat dan menghadapkannya pada bos mereka.


Melihat Ghaida yang sudah tidak berdaya, bos tersebut pun langsung mendekatinya


“Hei vampir... Sepertinya kau sudah tidak sanggup lagi untuk melawan kami, sekarang saatnya menghabisimu, tapi sebelum itu.. Kau harus merasakan pukulan ku dulu, ini untuk balasan malam itu!!” ancam bos tersebut


“Cih..” ucap Ghaida yang sudah tidak bisa bergerak lagi


Ghaida langsung mengalihkan pandangannya kebawah, seolah dia sudah menyerah, dan ketika bos tersebut melepaskan pukulannya, tiba-tiba.... Pukulan bos tersebut langsung ditangkap oleh Naomi sebelum mengenai Ghaida, bos itu kaget, dia langsung menarik tangannya dari genggaman Naomi, serta lekas menjauh darinya


“Si, siapa kau..??” tanya bos tersebut


To Be Continued..................


Kelas Penjelasan :

11. Ghaida :
Status : Manusia setengah vampir
Kekuatan : memiliki setengah dari kekuatan vampir

Ciri-ciri : Memakai jaket hitam dan selalu menutupi kepalanya, Memiliki rambut pendek, bagian atas rambutnya berwarna putih, dan sebagian bawahnya lagi berwarna hitam, mata kirinya berwarna hitam dan mata kanannya berwarna merah pekat seperti darah, mata kanannya selalu ditutupi dengan rambutnya



Genre : Adventure, Fantasy, Mistery, Horror, Action 

Story By : @Omi_zaya



Terimakasih Buat @Omi_Zaya sudah mau menyumbangkan Ceritanya di JKT48 Story! buat kalian  yang ingin menyumbangkan cerita juga bisa klik Link berikut : Kirim FanFict Ditunggu ceritanya!~



- JKT48 STORY TEAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JKT48 STORY Designed by JKT48Story Copyright © 2016

Diberdayakan oleh Blogger.