Our Blog

JKT48 Dunia Monster " Part 10 "




Cinta itu mampu membutakan hati seseorang, Bukankah begitu ?


Rasa cinta yang berlebihan bisa menimbulkan rasa cemburu yang sangat mendalam, dan bisa saja, rasa cemburu itu akan melahirkan dendam bahkan kebencian bagi siapa saja yang mengalaminya, dan tidak menutup kemungkinan semua itu akan berujung pada sebuah kehancuran


Itulah yang akan segera terjadi disini, bukan hanya di istana ini saja, namun juga di kerajaan ini


Sebuah kehancuran...

-Sore itu, di dalam Istana kerajaan permen-


Putri Yupi telah menghadap kepada ayah dan ibunya yang sedang duduk di singgasananya, tuan putri pun segera menanyakan apa maksud dan tujuan kedua orang tuanya itu memanggilnya


“Ayah dan ibu memanggilku?” tanya tuan putri


“Benar, putriku..” jawab sang ayah dengan raut wajah sedikit sedih


“Memangnya ada apa ayah?” tanya tuan putri lagi


Sang ayah hanya diam saja sambil terus memandang kearah wajah putri kesayangannya itu, terlihat jelas seperti ada perasaan campur aduk yang sedang dirasakannya saat ini, hal itu pun semakin membuat tuan putri menjadi bingung


“Ayah baik-baik saja..??” tanya tuan putri sedikit cemas


“....Putriku, Kau ingin sekali pergi keluar kerajaan kan? ...Kalau begitu, mulai besok kau boleh pergi, dan ayah tidak akan melarangmu lagi...” jawab sang ayah


“Eh..?? Be, benarkah ayah..?? Ayah tidak sedang bercanda kan..??” tanya tuan putri kaget dan masih tidak percaya dengan perkataan sang ayah yang baru saja didengarnya


“Itu benar sayang.. Kami berdua sudah memikirkannya matang-matang, dan akhirnya, kami pun memutuskan untuk mengizinkanmu pergi..” sahut sang ibu sambil tersenyum kearah putrinya itu


Tuan putri pun langsung terdiam ketika mendengar perkataan ibunya, sekali lagi, tuan putri benar-benar tidak dapat mempercayai semua yang telah didengarnya, namun, tuan putri juga sangat senang karena jika itu benar, maka mulai besok dia bisa pergi dari kerajaan permen dan melihat apa yang selama ini ingin dilihatnya, yaitu pantai


“Ada apa putriku? Apa kau tidak senang mendengarnya?” tanya sang ayah


“Eh? Ti, tidak kok ayah, aku justru sangat senang, hanya saja, ini masih terasa sangat aneh bagiku.. Biasanya kan ayah selalu melarangku..” jawab tuan putri yang sudah tidak bisa lagi menyembunyikan rasa bahagianya


“Begitu ya..?” Sang ayah pun menjadi tersenyum ketika mendengar perkataan putri kesayangannya itu


“Ini tidak bisa dipercaya.. Ini semua seperti mimpi saja..
Mulai besok aku bisa pergi dari istana ini..? Asiiiiikk..!!! Kalau begitu akan ku ajak Dorran juga, dia pasti menyukainya... Aaaahhh!!! Aku sudah tidak sabar lagiii..!!” gumam tuan putri sambil tersenyum sendiri karena saking senangnya


Sang ayah pun mulai menghela nafas pelan dan kembali melanjutkan


“Dengar putriku... Kami hanya memberimu waktu satu minggu saja, tidak boleh lebih dari itu.. Setelah selesai, cepatlah pulang.. Dan jika kau pulang terlambat, ayah tidak akan segan-segan menghukummu, ayah akan mengurungmu selama satu bulan penuh di dalam kamarmu sendiri, ingat itu..!!”


“Siap ayaaaah...!!! Satu minggu? Waaah.. Itu sudah seperti liburan bagiku hihihi..” sahut tuan putri dengan sedikit bercanda


Sementara itu, dari balik tiang besar yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tuan putri berdiri, ternyata sudah terlihat Dorran yang dari tadi terus memperhatikan kearah mereka bertiga, tidak hanya itu saja, Dorran juga telah mendengarkan semua percakapan mereka secara diam-diam, Dorran pun menjadi ikut senang setelah mengetahui tuan putri yang dia cintai ternyata sudah diperbolehkan untuk pergi keluar dari kerajaan


Namun...


“Satu hal lagi putriku... Kami memang mengizinkanmu pergi, tetapi dengan beberapa syarat..” ucap sang ayah


“Eh? Syarat? Apa itu ayah..?” tanya tuan putri tiba-tiba kaget


“Kau memang boleh pergi, tetapi kau harus pergi bersama pengawal khusus yang sudah kami pilihkan untuk menjagamu, tidak boleh dengan yang lain, kami juga tidak mengizinkanmu pergi bersama Dorran, dan mulai sekarang belajarlah untuk tidak berteman dengannya lagi...” jelas sang ayah tegas


Seperti petir yang menyambar di siang bolong, perkataan sang ayah yang tidak memperbolehkan tuan putri untuk berteman dengan Dorran lagi, benar-benar membuatnya sangat terkejut, tidak dapat dipercaya, bahkan tuan putri sendiri juga masih tidak mengerti kenapa ayahnya bisa berkata seperti itu, tidak hanya tuan putri saja, Dorran yang saat itu sedang mendengarkan pembicaraan mereka secara diam diam, juga ikut terkejut ketika mendengarnya, bahkan lebih terkejut daripada yang dirasakan tuan putri Yupi


“A, apa yang ayah bicarakan..? Aku tidak mengerti maksud ayah.. Kenapa ayah tiba-tiba berkata seperti itu..??” tanya tuan putri dengan sedikit menaikkan nada suaranya


“Tidak mengerti? Baiklah akan ayah ulangi sekali lagi.. Besok kau akan pergi dengan pengawal khusus yang sudah kami pilihkan untuk menjagamu, kau juga tidak boleh pergi bersama Dorran, dan mulai sekarang.. Belajarlah untuk tidak berteman dengan...”


“Tidak mau ayah...!!!” potong tuan putri dengan nada suara yang cukup tinggi


Sang ayah pun tiba-tiba menjadi sangat terkejut


“Kenapa ayah bisa berkata seperti itu..? Apa salah Dorran sehingga ayah harus melarangku berteman dengannya? Ayah tau kan kalau aku sudah berteman dengannya sejak aku masih kecil..?
Dia selalu ada di dekatku ketika aku sedang bersedih.. Dia juga selalu menghiburku.. Lalu kenapa ayah harus melarangku?” tanya tuan putri yang sangat tidak terima dengan perkataan ayahnya itu


“...Putriku, kau masih belum mengerti ya? Kau sudah besar sekarang, sudah saatnya kau berhenti berteman dengan seorang badut, cobalah bersikap dewasa, kau ini seorang putri kerajaan, dan wajar saja jika kami mencarikan pengawal khusus untuk menjagamu, itu karena keselamatanmu lebih penting dari apapun yang ada di istana ini” ucap sang ayah tegas


“Ayah tidak perlu repot-repot mencarikan pengawal untukku, lagi pula Dorran itu sudah seperti pengawal bagiku, dia juga selalu ada untuk menjagaku.. Jadi ayah tidak perlu khawatir lagi” sahut tuan putri


“Apa kau bilang? Dorran?? Seorang pengawal..?? Yang benar saja.. Dia itu cuma seorang badut, badut kerajaan yang bahkan identitas aslinya pun masih belum kita ketahui sampai sekarang.. Kau harus mengerti.. Seorang putri kerajaan sepertimu sangat tidak pantas berteman dengan badut sepertinya, belajarlah menerima semuanya, dan mulai sekarang berhentilah berteman dengannya..” ucap sang ayah yang tiba-tiba mulai emosi


Keadaan pun tiba-tiba menjadi menegang, para pengawal serta pelayan kerajaan yang juga ada disana tiba-tiba menjadi diam tanpa ada suara sedikitpun


“Ayah tidak pantas berkata seperti itu!! Dorran itu adalah teman baikku, aku tidak mau pergi jika dia tidak ikut pergi..!!” sahut tuan putri dengan nada suara yang cukup tinggi


“Sudah cukup..!! Kau lah yang tidak pantas berkata seperti itu.. Apa kau lebih mencintainya daripada kedua orang tuamu sendiri..?” tanya sang ayah yang juga dengan nada suara cukup tinggi


Tuan putri pun tersentak diam karena tidak bisa menjawab pertanyaan ayahnya itu


“...Apa boleh buat, akan ayah katakan yang sebenarnya.. Kau tahu putriku? Kenapa ayah melarangmu berteman dengannya? Beberapa hari yang lalu, beberapa pengawal dari kerajaan kita telah melihat Dorran melakukan hal yang sangat mencurigakan.. Dan kau juga tahu kan tentang kasus pembunuhan tiga orang pengawal kita yang telah terjadi lima hari lalu? Beberapa pengawal lain sudah menemukan beberapa barang bukti yang berada ditempat kejadian, dan semua barang bukti itu adalah barang yang hanya dimiliki Dorran saja... Karena itulah, kami semua sepakat untuk menetapkan Dorran sebagai pembunuhnya... ” jelas sang Ayah tegas


Tuan putri kembali terkejut dan benar-benar tidak bisa terima dengan perkataan ayahnya kali ini


“Ayah... menuduhnya..??” tanya tuan putri


“Ayah tidak menuduhnya, ayah hanya mengatakan yang sebenarnya saja..” jawab sang ayah


“Kenapa..??” tanya tuan putri lagi
Sang ayah hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan putrinya itu, tak berselang lama, sang ayah pun langsung berdiri dari singgasananya dan langsung mendekat kearah tuan putri


“Apa ini?” tanya sang ayah sambil melepaskan mahkota yang sedang terpasang diatas kepala tuan putri


“A, ayah..? Ayah mau apa..?? Kembalikan..!! Itu mahkota pemberian Dorran..” pinta tuan putri


Sang ayah pun menjadi semakin marah ketika mengetahui mahkota itu adalah pemberian dari Dorran


“Mahkota ini jelek sekali..!! Seorang putri kerajaan sepertimu tidak pantas memakainya.. Mahkota ini harus segera dihancurkan..” tanpa membuang banyak waktu, sang ayah pun langsung menghempaskan mahkota itu ke lantai dan langsung menginjaknya hingga pecah tepat dihadapan tuan putri, saat itu juga


Tuan putri pun hanya terdiam tanpa bisa berkata apapun ketika menyaksikan ayahnya menghancurkan mahkota yang telah diberikan Dorran kepadanya, dia benar-benar tidak percaya, dan tanpa ia sadari, air matanya pun mengalir keluar, nafasnya juga mulai sesak


Sementara itu, Dorran yang dari tadi terus memperhatikan mereka secara diam-diam, tiba-tiba mulai terlihat sangat marah, semua itu bisa dilihat ketika Dorran mengepalkan tangannya dan terus menatap kearah wajah sang raja yang sudah membuat tuan putri yang dicintainya menangis, bukan hanya itu saja, Dorran juga tidak terima karena sang raja telah menghancurkan mahkota yang telah diberikannya kepada tuan putri


“Sepertinya Dorran telah meracuni pikiranmu, mulai sekarang kau dan dia tidak boleh bersama lagi, karena mulai hari ini juga, Dorran sudah tidak bekerja di istana ini lagi, dan ayah akan segera memasukkannya ke dalam penjara bawah tanah..” ucap sang ayah


“...Ayah keterlaluan..!!! Ayah sudah tidak adil kepada Dorran... Ayah sangat keras kepala, selalu ingin menang sendiri..!!! Mulai sekarang aku tidak mau lagi melihat ayah.. Aku benci ayah..!!!” teriak tuan putri


Tuan putri pun langsung pergi meninggalkan ayahnya menuju kamarnya dengan keadaan masih menangis, saat itu perasaan tuan putri benar-benar sangat hancur, bagaimana tidak? Seorang teman yang sudah sangat lama berteman dengannya kini harus bersiap dimasukkan ke dalam penjara karena tuduhan pembunuhan, ditambah lagi, mulai sekarang tuan putri juga sudah tidak diperbolehkan berteman dengannya lagi, tentu saja hal itu sangat terasa tidak adil baginya


“...Sepertiya kita sudah terlalu keras kepadanya...” ucap sang ratu yang sedih melihat putrinya menangis seperti itu


“Biarkan saja, cepat atau lambat dia pasti juga akan mengerti...” sahut sang raja dan kemudian menghela nafas pelan


“Pengawal... Bagaimana dengan dua orang 'pengawal' itu? Apa mereka sudah sampai?” tanya sang raja dengan suara yang cukup lantang


“Maafkan saya yang mulia, sepertinya mereka berdua masih belum sampai, dan kemungkinannya, mereka akan sampai malam ini..” sahut seorang pengawal


“Malam ini? Baiklah kalau begitu, setelah mereka sampai, antarkan mereka ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat, dan katakan juga kalau mereka akan langsung bekerja mulai besok pagi..” perintah sang raja


“Baik yang mulia...” sahut pengawal itu dan kemudian pergi meninggalkan sang raja


“Aku sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan kedua orang itu.. Mulai sekarang, merekalah yang akan menjaga putri kita, mereka berdua adalah pengawal yang sudah sangat terkenal dan diakui kehebatannya, Rona dan Alex... Kita juga akan membayar mereka dengan harga yang sangat mahal, aku lebih suka jika melihat putri kita bersama dengan mereka berdua, karena itulah Dorran harus segera kita singkirkan, sebelum hal buruk terjadi kepada putri kita, aku tidak ingin melihat orang berbahaya sepertinya terlalu lama bersama putri kita.. Kemungkinan besar, Dorran masih belum tahu kalau kita semua sudah menetapkannya sebagai pembunuhnya, dan sebentar lagi, kita lakukan penangkapan itu secara rahasia kepadanya..” ucap sang raja kepada sang ratu yang masih duduk di singgasananya


“Semoga saja ini semua berjalan dengan lancar, perasaanku tiba-tiba saja menjadi tidak enak..” sahut sang ratu dengan raut wajah sedikit cemas


“Tidak perlu khawatir, setelah semua ini selesai, aku yakin putri kita pasti akan mengerti..” balas sang raja


Sang ratu pun hanya bisa diam sambil terus memikirkan putri kesayangannya itu


*Sementara itu..


“Singkirkan katamu?? Dan kau pikir aku belum mengetahuinya??” batin Dorran yang ternyata masih berada di balik tiang besar yang letaknya berada tidak terlalu jauh dari tempat raja berdiri


“Bodoh sekali.. Kau pikir kau bisa menyingkirkanku semudah itu? Kau sudah berurusan dengan orang yang salah, yang mulia.. Baiklah ku terima tantanganmu, dan mari kita lihat siapa yang akan menjadi yang tercepat dalam hal menyingkirkan seseorang, dan akan kita mulai permainannya malam ini..” sambung Dorran yang masih dalam keadaan mengepalkan tangannya


Dan beberapa detik kemudian, hal yang sangat aneh tiba-tiba terjadi lagi dengan dirinya, kali ini, beberapa anggota tubuhnya mulai menghilang dengan perlahan, terus menghilang hingga akhirnya, seluruh anggota tubuh Dorran pun ikut menghilang, benar-benar lenyap tanpa jejak...
Kemana perginya dia? Dan apa itu? Apakah itu benar-benar trik sulap?


-Di kamar putri Yupi-


Tuan putri langsung mengunci pintu kamarnya dari dalam dan langsung berlari menuju ranjangnya, ia pun terus menangis tanpa mau berhenti, tuan putri juga semakin ingin pergi dari istana ini karena sudah tidak tahan lagi dengan semua ini


ditengah-tengah isak tangisnya itu, tiba-tiba saja tuan putri langsung dikagetkan dengan sebuah tongkat ajaib pemberian Dorran yang ternyata masih berada diatas ranjangnya itu, tuan putri pun seketika jadi teringat dengan Dorran


“Loh, Dorran..? Bukannya tadi dia masih berada disini?” tanya tuan putri sambil menyeka air matanya


“Kemana dia? Apa jangan-jangan dia pergi lagi?” tanya tuan putri yang kemudian mulai sedih kembali


Hari ini benar-benar menjadi hari yang sangat berat bagi tuan putri, tuan putri pun langsung merebahkan badannya diatas ranjangnya itu dan dia pun kembali menangis, dia sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa sekarang


Ia pun mulai mencoba memejamkan kedua matanya hingga akhirnya ia mulai tertidur dengan perlahan.. Mungkin itulah satu-satunya cara agar ia bisa melupakan semua masalah ini, meskipun hanya sebentar...


-Malamnya-


Tik. Tik. Tik. Deng..!!! Dentangan jam berbunyi ketika jam menunjukkan tepat pukul 10.00 malam


Dan tiba-tiba...


Duaaaaaarrr!!!!! Terdengar sebuah bunyi ledakan dari dalam istana kerajaan permen, semua orang yang berada didalam istana pun menjadi sangat terkejut, dan tidak berselang lama setelah ledakan yang pertama, beberapa ledakan lain pun terjadi lagi di istana itu, hingga bergetarlah hampir seluruh bagian istana


Tuan putri yang tadinya dalam keadaan tertidur, tiba-tiba menjadi terbangun karena getaran dan suara dari ledakan itu


“Apa.. yang sedang terjadi..?” tanya tuan putri yang baru saja terbangun dari tidurnya


Tuan putri pun segera bangun dari rebahannya dan langsung bergegas berlari membuka pintu kamarnya yang masih dalam keadaan terkunci rapat, tuan putri juga tidak lupa membawa tongkat ajaib yang telah diberikan Dorran kepadanya, dan ia pun langsung pergi menuju tempat ayah dan ibunya berada


Perasaan buruk tiba-tiba saja mulai dirasakan tuan putri, ia sangat takut ketika mendengar beberapa bunyi ledakan di dalam istananya


“Ayah..??? Ibu...??” teriak tuan putri


Entah kenapa nafas tuan putri kali ini kembali menjadi sesak, perasaanya kali ini menjadi sangat takut kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya


Dengan nafas terhengak-hengak, Tuan putri pun terus berlari menuju tempat kedua orang tuanya berada


-Di tempat lainnya-


Sebuah pemandangan yang sangat menyeramkan telah terjadi di singgasana raja dan ratu, itu adalah pemandangan menyeramkan yang baru saja dibuat oleh seorang badut kerajaan dengan tangannya sendiri, ya dialah Dorran, bagaimana tidak? Tepat di atas singgasana ratu berada, terlihat sang ratu yang sudah tergeletak tak bernyawa lagi, sebuah pedang yang sangat panjang menusuk tepat di bagian perutnya hingga menembusnya, sementara itu, tidak jauh dari mayat sang ratu berada, terlihat Dorran sedang duduk disebelahnya, atau lebih tepatnya Dorran sedang duduk di atas singgasana raja, dan Dorran terlihat seperti sedang memegang sesuatu.. Kalian tahu apa itu? Masihkah ingat dengan pelayan kerajaan berumur 50 tahun yang menahan Dorran agar tidak mengikuti tuan putri ketika akan pergi menghadap kedua orang tuanya? Itulah yang sedang dipegang Dorran, yang dipegang Dorran adalah kepala pelayan kerajaan itu yang sudah terpisah dari badannya…


Benar-benar mengerikan, beberapa pelayan dan pengawal kerajaan lainnya, semuanya juga ikut mati diruangan itu, banyak sekali darah segar yang mengalir ditempat itu, sebagian dari mereka ada yang mati karena tertindih reruntuhan bangunan yang besar karena ledakan tadi, sedangkan sisanya lagi


Dorran lah yang telah melakukannya...


Lalu dimana sang raja berada saat ini?


Tap.. Tap.. Tap..


Terdengar suara langkah kaki seorang pria yang sedang mendekat kearah Dorran, pria itu berjalan ditengah-tengah orang yang sudah mati dengan begitu tenangnya, pria itu berbadan tegap dan memiliki ukuran tubuh cukup besar, memakai jaket berwarna abu-abu dan berkepala plontos, tatapan matanya juga sangat menyeramkan


“Dorran, sudah ku hancurkan sebagian istananya, dan semua pengawal yang tersisa di istana ini juga sudah kubunuh, sekarang apa lagi?” tanya pria itu dengan ekspresi datar yang juga terlihat sangat dingin


Ternyata Dorran tidak sendrian, dia dibantu oleh temannya yang juga merupakan seorang Hilligan


“Bagus sekali Stroy temanku, kau sudah melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik, tapi masih ada beberapa pekerjaan kecil lagi yang masih belum selesai..” jawab Dorran


“Katakanlah, dan mari kita akhiri ini dengan cepat..” sahut pria besar yang bernama Stroy itu


“Khu.. Khu.. Khu.. Apa yang membuatmu jadi bersemangat seperti ini Stroy? Yah.. apapun itu, sepertinya tidak terlalu penting juga, lagi pula aku juga tidak terlalu ingin mengetahuinya, baiklah.. Sekarang mari kita lanjutkan 'permainannya'..” balas Dorran


“Apa itu..?” tanya Stroy


“Sang raja.. Dia baru saja melarikan diri, tapi aku sangat yakin kalau dia masih berada di dalam istana ini, nah permainan kali ini bernama 'petak umpet pedang', dan syarat dari permainan ini, setiap pemain diharuskan membawa sebilah pedang... Si raja saat ini sedang melakukan tugasnya dengan sangat baik, yaitu bersembunyi, dan bagaimana dengan tugas kita? Tugas kita hanya perlu mencari dan menemukannya, itu saja, dan jika sudah ketemu gunakan pedangmu untuk memotong kepalanya dan katakan 'Ketemuuuuu' Bagaimanaaaa?? mudah kan?” jelas Dorran


“Ku pikir aku akan menggunakan kekuatanku sekali lagi, ternyata hanya sebilah pedang ya? Baiklah kalau begitu, tidak usah membuang waktu lagi, mari kita mulai permainannya..” ucap Stroy yang kemudian mulai mengambil sebilah pedang dari mayat pengawal yang telah tertimpa bangunan didekatnya itu


“Satu lagi, stroy.. Ingat dengan kataku sebelumnya kan? Kau boleh menghabisi siapa saja yang menghalangi jalanmu, tapi tidak dengan tuan putri, kau tidak boleh menyakitinya apalagi membunuhnya.. Ingatlah itu baik-baik” seru Dorran


“Tenang saja, aku tidak akan membunuhnya..” sahut Stroy dan kemudian pergi meninggalkan Dorran untuk mencari sang raja


Tak berapa lama setelah Stroy pergi, Dorran pun mulai mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya, itu adalah kotak musik kecil yang sudah sangat tua dan kusam, yang selalu dibawanya setiap hari, Dorran pun membuka kotak musik itu dengan perlahan dan terdengarlah sebuah alunan musik


“Baik, mari kita lanjutkan, permainannya..”


-Ditempat lainnya-


“Apa yang sedang terjadi disini...?” tanya tuan putri panik ditengah-tengah larinya ketika melihat beberapa tempat didalam istana menjadi hancur berantakan akibat terkena ledakan


“Putri...ku..” tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sudah sangat lemah memanggil tuan putri dari kejauhan


Tuan putri pun langsung berhenti dari larinya dan langsung menoleh kearah suara berasal


“A, ayah..??” tuan putri tiba-tiba terkejut ketika mengetahui orang yang memanggilnya itu ternyata ayahnya sendiri


Dengan berderaian air mata, tuan putri pun bergegas menghampiri ayahnya yang sudah sangat lemah dan tidak sanggup berdiri lagi karena sudah terkena beberapa tusukan pedang


“Ayaaah.. Ayah kenapa...?? Apa yang sebenarnya sedang terjadi...?? Dimana ibu..??” tanya tuan putri yang benar-benar tidak sanggup lagi menahan air matanya


“Maafkan ayah... Ayah tidak bisa melakukan sesuatu untuk melidungi ibumu.. Ibumu sudah...” sang ayah pun terhenti dari bicaranya karena sangat tidak sanggup melanjutkannya, air matanya pun ikut menetes keluar


“Ibu..??” tuan putri benar-benar terkejut ketika mengetahui ibunya sudah tiada


“Seperti yang ayah katakan... Dorran lah pembunuhnya... Dan dialah yang telah mekakukan.. Semua ini..” ucap sang ayah dengan suara lirih


Tuan putri pun menjadi sangat terkejut sekaligus terpukul, dia benar-benar tidak menyangka kalau Dorran lah yang telah melakukan semua ini


“Putriku... Cepatlah pergi dari sini, kau masih ingat kan dengan jalan rahasia yang ayah beritahu padamu..? Pergilah lewat sana, selamatkan dirimu...” ucap sang ayah dengan sisa-sisa tenaganya yang masih ada


“Ayah juga harus pergi... Aku tidak mau pergi sendirian... Kita harus keluar dari istana ini bersama-sama... Aku tidak mau meninggalkan ayah sendirian...” sahut tuan putri yang semakin tak tahan menahan air matanya keluar


“Itu tidak mungkin putriku... Ayah sudah tidak sanggup berjalan lagi...” balas sang ayah


“Kalau begitu, aku yang akan jadi penyangga untuk ayah, apapun yang terjadi, ayah dan aku harus keluar dengan selamat dari istana ini...” ucap tuan putri meyakinkan sang ayah


Sang ayah hanya diam saja sambil terus memandang kearah wajah putri kesayangannya itu, air mata sang raja pun kembali menetes, dia terus memandang kearah wajah putrinya itu tanpa henti, tidak ingin mengalihkan pandangannya kelain arah, seakan-akan itulah yang akan menjadi saat terakhir bagi sang raja untuk melihat wajah cantik putrinya itu


“Pergilah putriku... Seperti yang sering ayah katakan padamu... Keselamatanmu lebih penting dari apapun yang ada di istana ini... termasuk nyawa ayah sendiri...” ucap sang ayah disertai senyum kecil kearah putrinya itu


Tuan putri pun terus menangis tanpa henti ketika mendengarkan perkataan ayahnya itu, seolah-olah dia sudah tahu kalau dia sudah tidak mungkin lagi hidup bersama ayah yang juga sangat dia cintai


“...Maafkan ayah.. Mungkin kau memang benar, ayah memang terlalu mengkhawatirkanmu... Ayah terlalu takut kalau sampai terjadi hal buruk kepadamu... Karena itulah ayah selalu mengurungmu di istana ini... Ayah juga selalu membatasimu... Tidak pernah peduli dengan perasaanmu... Mungkin ayah memang bukan orang tua yang baik bagimu... Satu-satunya penyesalan ayah dalam hidup ini... Adalah tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa, dan mungkin tidak akan bisa melihat senyummu lagi... Sekali lagi, maafkan ayah..” ucap sang ayah sambil berlinangan air mata, dan kemudian kembali tersenyum kecil kearah putrinya itu


“Ayah... Tolong jangan berkata seperti itu... Aku tidak mau berpisah dengan ayah... Ayah pasti masih bisa melihatku tumbuh dewasa... Karena itu... Ayo pergi bersama-sama dari sini... ” ucap tuan putri yang terus meyakinkan sang ayah

Tiba-tiba...


Zraaaaattt....


Sebuah tebasan pedang baru saja mengenai leher sang raja dengan sangat cepat, kepalanya pun langsung terpisah dari badannya dalam sekejap, dan sebagian darahnya menciprat mengenai tuan putri yang tepat berada di depannya


“Ketemu..!!! Wah.. Sepertinya akulah yang telah memenangkan permainan ini..” ucap Dorran yang terlihat jelas sedang memegang sebilah pedang yang penuh dengan darah sang raja


“Ayaaaaaaaaaaahhhhhh....” teriak tuan putri sekuat tenaganya


Air matanya pun semakin tak tertahankan lagi, bagaimana tidak? Sang ayah yang sangat dia cintainya itu baru saja di bunuh tepat di depan matanya sendiri


“Nah tuan putri, sekarang sudah tidak ada lagi yang akan menghalangi kita berdua, mendekatlah kepada saya.. Seperti janji kita dulu, kita berdua akan terus bersama apapun yang terjadi, dan coba lihat.. Saya sudah menghilangkan apapun yang dapat memisahkan kita berdua... Termasuk raja dan ratu.. ” ucap Dorran tanpa ada rasa bersalah sedikitpun


“....Pembunuh....!!! Kau pembunuh, Dorran...!!!” teriak tuan putri masih berlinangan air mata


“Pembunuh...? Anda bilang saya pembunuh...?” tanya Dorran


“Tuan putri, tega sekali anda menyebut saya seperti itu... Semua ini saya lakukan bukan tanpa alasan, ini semua karena ayah tuan putri berniat memisahkan kita berdua, ayah tuan putri mau memilihkan pengawal untuk menggantikan saya menemani tuan putri, tentu saja saya sangat cemburu mendengar semua itu, dan saya tidak bisa menerimanya... Jadi tidak ada jalan lain selain membatalkan semua itu dengan cara ini... Ayolah tuan putri, kenapa anda tiba-tiba berubah seperti ini? Padahal tadi sore anda sangat membela saya...” sambung Dorran


Tuan putri hanya diam ditengah-tengah tangisnya itu sambil menundukkan pandangannya kebawah, perasaannya benar-benar hancur, dan dia juga benar-benar tidak ingin melihat Dorran lagi


“Tuan putri..” panggil Dorran


Tuan putri masih tetap diam, tidak mau menjawab panggilan Dorran


“Tuan putri...” panggil Dorran lagi


Tuan putri pun masih tetap diam...


“Ha.. Ha..”


“AHAHAHAHAHAHAHAHAHA..... AHAHAHAHAHA..!!!!  Apa-apaan ini..? Kenapa anda hanya diam saja? Bicaralah tuan putri..!!! Apa anda sudah tidak mau berteman dengan saya lagi...?? Anda mau mengkhianati saya ya tuan putri...??” tanya Dorran sambil menaikkan nada bicaranya


Tiba-tiba tuan putri menjadi sangat gemetar karena ketakutan mendengar Dorran berkata seperti itu


Masih tak ada kata yang keluar dari mulut tuan putri hingga beberapa saat, begitu juga dengan Dorran, mereka berdua hanya diam saja dan itu membuat suasana tiba-tiba menjadi sangat sunyi...


“Baiklah, kalau anda masih tetap diam.. Tidak ada pilihan lain, akan saya buat tuan putri bicara dengan cara saya sendiri..” ucap Dorran


Dorran pun mulai mendekat kearah tuan putri, saat itu Dorran masih memegang sebilah pedang yang digunakannya untuk memenggal kepala sang raja, tuan putri pun menjadi semakin ketakutan...


Tiba-tiba


Seorang laki-laki misterius melompat dengan sangat tinggi dan langsung menebaskan sebuah pedang besar dengan sangat cepat kearah Dorran yang saat itu ingin menyentuh tuan putri


Dorran yang menyadari keberadaan laki-laki itu pun langsung menggunakan pedang yang sedang dibawanya untuk menangkis serangan laki-laki itu


Traaaannkkk....


Pedang mereka berdua pun saling hantam dengan sangat keras, namun pedang Dorran terlihat tidak sanggup menahan kekuatan pedang besar milik laki-laki itu, dan itu memang benar, pedang yang digunakan Dorran untuk menangkisnya itu pun langsung patah karena tidak sanggup menahan kekuatan pedang besarnya, Dorran pun langsung melompat kebelakang untuk menghindari tebasan dari pedang laki-laki itu


“Apa ini..?? Pengganggu...?? Sepertinya kau bukan berasal dari istana ini.. Siapa kau?” tanya Dorran sedikit kesal


“Namaku Alex, dan kau benar, aku memang bukan dari istana ini, aku ada disini karena sudah ditugaskan untuk melindungi seorang putri dari kerajaan ini, yaitu putri Yupi” jawab laki-laki yang bernama Alex itu


Tuan putri benar-benar kaget, dia tidak menyangka akan ada orang yang datang untuk menyelamatkannya disaat seperti ini, tuan putri pun terus melihat kearah laki-laki yang saat ini sedang berada didepannya itu


“Melindungi..? Begitu ya, jadi dia si pengawal yang dimaksud sang raja.. Ternyata memang bukan orang sembarangan.. Dia benar-benar kuat, itu semua bisa dilihat dari pedang besar yang dibawanya itu...” batin Dorran


Tak berselang lama, tiba-tiba ada seorang lagi yang datang dan langsung melemparkan pedangnya tepat kearah Alex, namun dengan sangat cepat Alex mampu menangkisnya dengan pedang besar yang dibawanya itu


Tuan putri pun kembali terkejut..


Dan ternyata orang yang melemparkan pedang itu adalah Stroy


“Stroy...? Lama sekali.. Kemana saja kau..??” tanya Dorran yang langsung mendekati Stroy yang saat itu sedang berdiri tepat dibelakangnya


“Maafkan aku...” balas Stroy dengan ekspresi datar


“Berhati-hatilah, dia bukan orang sembarangan yang bisa kau kalahkan dengan mudah, sebisa mungkin jangan sampai lengah jika ingin menghadapinya” ucap Dorran


“Serahkan saja padaku..”  Tanpa menunggu lama, Stroy pun langsung maju menyerang Alex sendirian


Stroy berlari dengan sangat cepat, dan ketika dia sudah sangat dekat dan akan melepaskan sebuah pukulan kearah Alex, tiba-tiba seorang perempuan dengan pakaian serba hitam berlari dan langsung menyerang Stroy dengan kedua pedangnya dari samping, gerakan perempuan itu sangat cepat, Stroy pun membatalkan serangannya kepada Alex dan langsung menangkis kedua pedang perempuan itu dengan menggunakan sebelah lengannya


Traaaank...!!!


Kedua pedang perempuan itu tepat mengenai lengan Stroy, namun serangannya tidak mempan sama sekali, bahkan tidak membuat Stroy terluka sedikitpun


“Tidak mempan..? Keras sekali... Terbuat dari apa lengannya ini..?” tanya perempuan itu yang tidak lain adalah Rona


Stroy pun langsung mundur kebelakang dengan sangat cepat dan langsung mengarahkan kedua telapak tangannya kearah Rona dan alex yang berada tepat di depannya


Sebuah lubang kecil yang cukup aneh terlihat jelas ditengah kedua telapak tangannya itu, sebuah sinar misterius pun tiba-tiba keluar dari lubang kecil itu


“Lubang apa itu..?” tanya Alex dalam hatinya


“Mau apa dia..?” batin Rona


Ketika Stroy mau mengeluarkan sebuah serangan, Tiba-tiba...


“Hentikan Stroy.. Kau tidak perlu menggunakan kekuatanmu itu, didekat mereka ada tuan putri.. Kau mau membunuhnya ya?” tanya Dorran


Stroy pun langsung berhenti dan membatalkan serangan yang tadi ingin dilancarkannya itu, terlihat aneh memang, entah kenapa orang sekuat Stroy itu bisa begitu tunduk dan patuh kepada seorang badut seperti Dorran


Rona dan Alex pun masih tetap waspada dengan keberadaan Stroy, mereka berdua juga tetap siaga dengan serangan dadakan yang bisa saja dilancarkan oleh nya
“Tuan putri... Saya tanyakan sekali lagi kepada anda... Apakah anda akan kembali untuk bersama dengan saya seperti dulu lagi, atau anda memang tidak ingin bersama dengan saya lagi?” tanya Dorran kepada tuan putri


Rona dan Alex yang mendengar pertanyaan itu pun seketika dibuat menjadi bingung


Tuan putri masih tetap sama seperti sebelumnya, dia masih menundukkan wajahnya kebawah tanpa mau menjawab pertanyaan Dorran sedikit pun


“Baiklah tuan putri, anda benar-benar sudah menyakiti hati saya... Kalau begitu, mulai sekarang saya akan terus berusaha untuk mendapatkan tuan putri kembali dengan segala cara yang saya miliki, dan mulai sekarang saya akan terus ada di dalam pikiran tuan putri, dan tuan putri akan sangat ketakutan karena semua itu.. saya akan terus menerror tuan putri sampai tuan putri mau kembali kepada saya lagi.. Ingat itu baik-baik tuan putri..” ancam Dorran


Tuan putri pun semakin takut ketika mendengar ancaman dari Dorran


“Apa yang sebenarnya dikatakan badut ini? Aku tidak mengerti..” tanya Alex dalam hatinya


Dorran pun mulai memalingkan badan dan langsung mengajak Stroy untuk pergi dari istana ini


Sebelum mereka pergi, Dorran sempat menghentikan langkahnya sebentar dan mengatakan sesuatu kepada Rona dan Alex, sebuah ancaman..


“Berhati-hatilah... Mulai sekarang kalian berdua juga sudah ikut ke dalam permainanku... Dan aku tidak akan main-main dengan kalian... Suatu saat nanti aku akan datang dan mengambil nyawa kalian berdua.. Ingat lah itu..”


“Apa-apaan itu?? Apa dia baru saja mengancam kita??” tanya Alex kepada Rona


“Entahlah...” jawab Rona singkat


Beberapa saat setelah Dorran dan Stroy pergi, tiba-tiba tuan putri langsung jatuh pingsan karena tidak tahan terus memandang kearah mayat ayahnya, Rona dan Alex pun jadi terkejut ketika mengetahui tuan putri yang berada dibelakang mereka tiba-tiba pingsan


“Tuan putri...” teriak Alex


Alex pun bergegas mendekati tuan putri yang sudah tak sadarkan diri


“Alex.. Tak kusangka semuanya akan jadi seperti ini.. Kau lihat kan, orang-orang yang ada di istana ini, semuanya sudah tidak ada yang selamat lagi kecuali tuan putri...” ucap Rona


“Seandainya saja kita datang sedikit lebih awal... Mungkin semua ini tidak akan terjadi..” sahut Alex


“Lalu, setelah ini bagaimana? Raja dan ratu juga sudah tidak ada lagi, berarti tidak akan ada yang akan membayar kita, dengan kata lain kesepakatan kita dengan raja telah batal..” ucap Rona


Alex hanya diam sambil terus memandang kearah wajah tuan putri


“Apa sebaiknya kita tinggalkan saja dia?” tanya Rona


“Rona... Perempuan sepertimu tidak baik berkata seperti itu.. ” jawab Alex


“Lalu, apa yang akan kita lakukan dengannya??” tanya Rona lagi


“Dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, aku sangat kasian dengannya.. Aku juga tidak bisa meninggalkan sendirian.. Mulai sekarang biarkan aku saja yang menjaganya..” jawab Alex disertai senyum kearah Rona


“Haaaaahh?? Yang benar saja? Kau mau menjaganya tanpa dibayar sedikit pun? Aneh sekali.. Kau lupa ya dengan pekerjaan kita Alex?” tanya Rona lagi


“Tidak, aku tidak lupa.. Uang memang penting, tapi bukankah kita juga punya prinsip? Nyawa seseorang itu lebih berharga daripada uang, kau ingat kan?” Alex balik bertanya kepada Rona


“Alex.. Kau..??? Haaaah.. Kalau kau sudah berkata seperti itu, maka mustahil menghentikannya, sepertinya memang tidak ada pilihan lain lagi, apa boleh buat, lakukan saja sesukamu..” sahut Rona pasrah sambil mengalihkan pandangannya ke samping


Alex pun jadi tersenyum begitu melihat Rona yang bertingkah seperti itu


“Kalau begitu.. Ayo kita bawa dia pergi dari istana ini, aku masih tidak yakin kedua orang tadi akan melepaskan kita begitu saja, sebelum hal buruk terjadi, sebaiknya kita segera pergi..” ajak Alex


Alex pun langsung mengangkat tuan putri yang masih tak sadarkan diri dengan kedua tangannya dan langsung mengajak Rona agar segera pergi dari istana kerajaan permen.


Sementara itu, di pusat kota kerajaan permen, rakyat dari kerajaan permen terlihat sedang berkumpul karena dikejutkan dengan hancurnya istana kerajaan permen, mereka semua begitu terkejut dan tidak menyangka istana kerajaan akan jadi hancur seperti itu


Ditengah-tengah berkumpulnya rakyat kerajaan permen, terlihat Dorran dan Stroy sedang berjalan melewati mereka semua tanpa ada yang menyadarinya


“Stroy.. Aku sangat kecewa sekarang..” ucap Dorran


“Kau sedang patah hati ya?” tanya Stroy masih dengan ekspresi datarnya


“Kalau begitu, kenapa kau membiarkan mereka berdua tadi masih hidup? Kau melepaskan mereka begitu saja, Bukankah membunuh mereka itu akan sangat mudah bagi kita?” tanya Stroy lagi


“Khu.. Khu.. Khu.. Kau tidak tahu ya Stroy? Mereka itu bukan orang sembarangan, aku bisa merasakan aura mereka berdua, lagi pula tidak seru kan kalau permainannya langsung kita akhiri begitu saja, asal kau tahu saja, permainan ini masih berlanjut, hanya saja kita akan buat peraturan baru, dan namanya juga akan segera kita ubah, lalu... Soal patah hati, kau memang benar.. Aku memang sedang patah hati...” ucap Dorran


“Lalu? Apa kau mau melampiaskannya?”
tanya Stroy


“Khu... Khu.. Khu...” Dorran hanya tertawa setelah mendengar pertanyaan Stroy


Stroy pun masih menunggu jawaban dari Dorran


“Yaa.. Mari kita lampiaskan.. Hancurkan kerajaan ini sampai hancur berkeping-keping, Stroy..” perintah Dorran


“Dimengerti...” sahut Stroy




To Be Continued..............................................



Kelas Penjelasan :


25. Alex :
Seorang pengawal yang sudah sangat terkenal
Alex juga dikenal sebagai pria yang sangat tangguh, namun juga ramah tamah, umurnya tidak jauh berbeda dengan Donny, atau satu tahun lebih tua diatas Naomi, dia selalu mengenakan jaket berwarna hitam dan selalu menyingsingkan lengan jaketnya hingga sejajar dengan sikunya, Alex juga membawa sebuah pedang yang ukurannya cukup besar, hampir setinggi badannya, pedang itu selalu dia gunakan untuk bertarung melawan monster


26. Rona :
Seorang gadis biasa (bukan Chellia) namun mempunyai teknik bela diri yang sangat hebat, dia cukup misterius, dan tidak terlalu sering bicara, namun sekali dia bicara, maka bicaranya bisa sampai blak-blakan, dan terkadang Alex juga sering menegur Rona jika dia sedang bicara blak-blakan, seperti "Rona, perempuan tidak seharusnya berkata seperti itu..".
Rona sangat mudah dikenali, karena dia selalu mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan celana ketat yang juga berwarna hitam (Pokoknya benar-benar terlihat seperti Lady Rocker)

Catatan :

Waaaaah… ternyata kebersamaan tuan putri Yupi dengan Dorran yang sudah terjalin sangat lama hanya bertahan sampai disini saja ya… :3 hmmmm~ mari tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya





Story By : @Omi_Zaya



Terimakasih Buat @Omi_Zaya sudah mau menyumbangkan Ceritanya di JKT48 Story! buat kalian  yang ingin menyumbangkan cerita juga bisa klik Link berikut : Kirim FanFict Ditunggu ceritanya!~




- JKT48 STORY TEAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JKT48 STORY Designed by JKT48Story Copyright © 2016

Diberdayakan oleh Blogger.