Tok... tok.. tok...
Terdengar suara seorang gadis sedang mengetuk pintu kamar adiknya."Dek?" gadis itu membuka pintu kamar adiknya.
"Dek? Kamu dimana?" gadis itu mencari adiknya.
Tiba-tiba dari balik pintu ada yang mengagetkannya.
"KAK!!!" orang itu memakai topeng Slipknot dan membawa pisau mainan.
Tapi kakaknya tak bergeming karna tahu siapa yang ada dibalik topeng itu.
"Seena, udah sana mandi. Abis itu siap-siap buat sekolah." ucap kakaknya.
"Iya kak Melody, kakakku yang cantik!" Seena menggoda kakaknya, lalu
membuka topengnya.
"Eh, udah mandi sana. Nanti kesiangan lagi sekolahnya." ucap Melody.
"Siap bos!" Seena menghormat, lalu berlari ke kamar mandi.
Itulah kebiasaan anak gadis bernama Seena Grace. Setiap hari Seena
bertingkah seperti anak kecil meskipun sudah SMA. Ia selalu menjahili
kakaknya, bahkan selalu bersemangat dalam segala hal.
"Udah belum dek?" tanya Melody.
"Udah kak! Yuk berangkat, LeetSeena!!!" teriak Seena penuh semangat.
"Eh, berisik! Ini masih pagi!" protes kak Melody.
Seena Grace : Periang
Didalam kamar, nampak seorang gadis tengah asik memainkan
Smartphonenya. Tiba-tiba ada adiknya masuk ke dalam kamarnya, lalu
gadis itu pura-pura tertidur.
"Kak Naomi? Udah bangun kak?" tanya adiknya.
"Oh dia pura-pura tidur, aku kerjain ah!" pikir adiknya dalam hati.
"Kak Naomi masih tidur? Aku siram air panas ah biar bangun!" ucap adiknya.
"Jangan! Kakak udah bangun kok. Rusdi, kamu udah mandi?" tanya Naomi.
"Udah, sekarang kakak yang mandi. Atau mau aku mandiin?" tanya Rusdi.
"Enak aja, menang banyak kamu dek!" Naomi akhirnya bangun, lalu
bergegas ke kamar mandi.
"Menang banyak? Perasaan orang yang dimandiin tuh orang mati, kok jadi
menang banyak?" pikir Rusdi dalam hati.
Rusdi M Wahid, dia adalah adik dari Shinta Naomi. Naomi terkadang
sulit dibangunkan, tapi Rusdi punya beberapa cara iseng untuk
membangunkannya.
"Udah? Yuk berangkat!" ajak Rusdi.
"Bentar, tali sepatu belum diikat!" ucap Naomi, lalu mengikat tali sepatunya.
"Udah, yuk berangkat!" Naomi kemudian merangkul tangan adiknya.
"Kak?" ucap Rusdi, lalu Naomi menariknya.
Rusdi M Wahid : Jahil
"Dendhi bangun! Sekarang kan kamu sekolah!" Ve membangunkan adiknya.
"Tapi kak, ini masih pagi!" Dendhi menarik kembali selimutnya.
"Ini udah jam 7, nanti kakak telat." Ve kembali membangunkan adiknya.
"Hah? Jam 7? Iya kak, aku bangun!" Dendhi akhirnya bangun, berlari
menuju kamar mandi.
Dendhi Yoanda, ia adalah anak kelas XI SMA. Sementara kakaknya kelas
XII SMA. Dia adik dari Jessica Veranda, salah satu gadis tercantik di
SMA Idoru Jakarta.
"Udah belum dek?" tanya Ve.
"Bentar kak! 5 menit lagi!" Dendhi masih belum siap.
Setelah 5 menit, akhirnya Dendhi sudah siap berangkat ke sekolah.
"Yuk kak!" Dendhi menarik tangan kakaknya.
"Eeeehh..." Ve terkejut.
Dendhi Yoanda : Humoris
Beberapa menit kemudian, akhirnya Dendhi dan Ve sudah sampai di
sekolah. Lalu mereka masuk ke kelas masing-masing.
"Selamat, untung belum masuk." ucap Dendhi, lalu duduk di kursinya.
"Kenapa? Kayak abis dikejar-kejar setan aja." tanya Rusdi, teman sebangkunya.
Tadi bangun kesiangan, untung belum telat." jawab Dendhi.
"Oh, makanya jangan banyakin bergadang." ucap Rusdi.
Beberapa menit kemudian, pelajaran pun di mulai. Mata pelajaran
pertama adalah Sejarah.
"Anak-anak, coba perhatikan sebentar. Ibu akan menerangkan tentang
Perang Diponegoro." ucap bu guru, lalu menerangkan panjang lebar.
"Nah sekarang, coba kamu Dendhi jelaskan dimana terjadinya Perang
Diponegoro." tanya bu guru menunjuk Dendhi.
"Seingat saya di halaman 34 buku paket sejarah bu!" jawab Dendhi seadanya.
Seketika semua siswa di kelas itu tertawa terbahak-bahak.
"Kamu ini kalo jawab asal aja. Sekarang ibu tanya lagi. Kalo kamu
salah lagi keluar kelas, gak usah ikut pelajaran ibu. Dendhi, kapan
terjadinya Perang Diponegoro?" tanya bu guru.
"Pada maghrib sebelum isya bu!" jawab Dendhi, lalu semua siswa menjadi bingung.
"Kamu ini main-main mulu!" bu guru jengkel.
"Enggak bu! Kan terjadi perangnya 1825 sampai 1830, jadi sama aja pada
maghrib sebelum isya." jawab Dendhi asal.
Semua siswa kembali tertawa mendengar jawaban Dendhi. Dikira jam kali,
itukan tahunnya 1825-1830. Bukan jam 18:25-18:30.
"Dendhi keluar kamu!" kesabaran guru itu habis.
"Salah lagi!" gerutu Dendhi, lalu pergi keluar kelas.
Beberapa jam kemudian akhirnya pelajaran sejarah pun selesai, lalu
Dendhi kembali masuk kelas.
"kenapa aku salah terus sih?" tanya Dendhi.
"Makanya belajar." jawab Seena.
Beberapa saat kemudian, akhirnya mata pelajaran kedua pun dimulai.
Mata pelajaran Ipa.
"Anak-anak, bapak akan menjelaskan tentang beberapa hewan yang bisa
bertelur." pak guru memulai pelajaran nya.
"Nah sekarang bapak ingin bertanya. Hewan apa saja yang bisa
bertelur?" tanya pak guru.
"AYAM!!!" teriak Seena.
"Bebek pak." ucap Rusdi.
"Asin!" ucap Dendhi.
"Asin? Emang ada hewan yang namanya asin?" tanya pak guru.
"Ada pak! Kan ada telur ayam, ada telur bebek, ada juga telur asin."
jawab Dendhi.
"Dasar bodoh." ucap pelan seseorang yang ada dibelakang kelas.
Semua siswa pun kembali tertawa karna tingkah konyol Dendhi. Beberapa
jam kemudian bel istirahat pun berbunyi, lalu semua siswa pergi ke
kantin. Nampak di sebuah meja Rusdi sedang berkumpul bersama Dendhi,
Melody, Naomi dan Ve. Dari kejauhan Seena berjalan kearah mereka
semua. Tapi ia agak ragu untuk berkumpul dengan mereka. Karna ia
selalu di bully oleh mereka, terutama oleh Rusdi.
"Grace, sini!" teriak Rusdi.
Lalu Seena menghampirinya, tapi tiba-tiba Gre berlari lalu duduk dan
berkumpul bersama mereka.
"Loh? Dia kan Gracia, bukan Grace. Kenapa Rusdi memanggilnya Grace? Ah
sial, dia iseng lagi!" pikir Seena dalam hati.
"Sen, mau kemana? Sini cepet, kumpul sama kita!" ajak Rusdi, lalu
Seena menghampirinya dan berkumpul bersama mereka.
"Ngapain kesini? Biasanya kan gak mau kumpul bareng kita." tanya Rusdi.
"Loh, bukannya tadi kan kamu manggil aku ya?" Seena balik bertanya.
"Apaan Rus? Kok tadi manggil?" tanya seseorang.
"Nah, ini yang aku panggil. Aku tuh manggil kak Sendy, bukan Seena!"
ucap Rusdi, lalu mereka semua menertawakan Seena.
Seena lalu pergi meninggalkan mereka dengan sangat kesal.
"Eh, besok kan libur. Kita petualang yuk ke hutan!" ajak naomi.
"Kalo aku sih ikut-ikut aja." jawab Dendhi.
"Aku juga!" ucap Ve.
"Aku ikut, kak Sendy ikut gak?" tanya Gre.
"Aku ikut aja kalo rame." ucap Sendy.
"Aku juga akan datang." ucap pelan lelaki yang duduk di meja belakang.
"Aku juga, tapi aku ajak Seena dulu. Kasian dia kalo aku tinggalin."
ucap Melody.
"Kamu gimana dek?" tanya Naomi.
"Ikutlah, kalo gak ikut terus siapa yang jagain kakak tersayangku?"
Rusdi melihat Naomi, lalu tersenyum.
"Cie... cie..." ucap Sendy.
"Gak apa-apa lah, kan adik kakak." jawab Rusdi.
"Oke, besok kumpul di rumah aku ya. Jam 6 pagi, jangan ada yang telat.
Kalo telat kita tinggalin, setuju?" tanya Naomi.
"Setuju!" jawab mereka bersamaan.
Bel masuk pun berbunyi, lalu mereka masuk ke kelas masing-masing.
Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi.
"Dek, masih marah? Jangan marah dong! Besok kan libur, mau gak ikut
kakak sama temen-temen petualang ke hutan?" tanya Melody.
"Enggak mau!" ucap Seena.
"Ya ampun dek, marah sampe segitunya." ucap Melody
"Tadi kenapa kakak enggak belain aku?" tanya Seena.
"Iya kakak emang salah , tapi kakak janji besok kakak akan terus ada
buat kamu." ucap Melody.
"Janji?" tanya Seena sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"Janji." Melody pun mengikat jari kelingking nya ke jari adiknya.
BERSAMBUNG..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar