Our Blog

Idol Universe " Part 3 "





Melody kemudian Memegang Tangan Dhike dengan Erat, KRAKK..KRAKK...... Suara retakan kembali terdengar " Kak melody Lari lah Selamatkan diri kakak, jangan sampai kakak mati karena cuma duduk disini melihatiku seperti itu".


tangan Melody mulai menguat mengenggam Tangan Dhike" Kakak gabakal Ninggalin kamu disini.."  Balas Melody " Kakak akan menyelamatkanmu" Melody pun mulai berdiri dan berusaha mengangkat runtuhan Batu yang menimpa kaki Dhike " Kak.....ga ada kesempatan" Dhike mulai meronta menolak pertolongan Dari Melody "Kamu itu kenapa sih! kakak gamau kehilangan kamu seperti kehilangannya yang lainnya! kakak gamau melihat orang yang kakak Sayang Mati didepan mata kakak sendiri!" Bentak Melody yang masih terus mengangkat puing puing.


 Dhike Diam Membisu Air matanya mulai mengalir, Puing puing pun kembali berjatuhan.


"Ka jangan berbuat yang sia sia hanya karena aku.." 


" Tidak ada yang sia sia kita pasti bisa" Melody pun Akhirnya mengangkat reruntuhan 


Terakhir yang menimpa kaki dhike dan mengangkat dhike untuk berusaha berdiri  "Ugh...kakiku..." Pinta Dhike, Mata Melody tertuju melihat pergelangan kaki kirinya "Patah....kakinya patah.." Kata Melody dalam Hati.


Dhike cepet naik ke punggungku!" Perintah Melody, "Maafin aku ya kak..." Balas Dhike yang langsung naik ke punggung Melody "Pegangan Yang Erat!" Melody mulai berusaha untuk Berlari.


dan kini satu satunya Pikiran yang terlintas dipikiran melody adalah mencari jalan keluar, Melody mulai berlari melewati setiap lorong “Ah ketemu!” Dengan cepat melody menghampiri Pintu Emergency dan dia terkaget kaget saat membuka pintu “ Jeje! Naomi! Kalian tidak apa-apa?” Tanya Melody dengan muka haru.


Jeje hanya terdiam dan tidak membalas pertanyaan Melody, “ Ya kami tidak apa- apa..” Jawab Naomi. “Bagaimana dengan yang lainnya?” Tanya Melody lagi. 


“ Entalah.. saat gedung mulai runtuh kami berlari dan berpencar” Jelas Naomi. Mata Melody tertuju kearah Jeje dilihat dari ekspresinya sepertinya jeje depresi berat jadi Melody mulai menahan Dirinya untuk melakukan pertanyaan-pertanyaan Seputar peristiwa barusan.


 “ Dhike? Kakimu kenapa?” Tanya Naomi. “ Kakinya sepertinya Patah” Jawab Melody dengan spontan” Naomi Terus tertuju melihat pergelangan kaki Dhike yang bentuknya sudah tak karuan “Coba saja ada perban..” Lesu Naomi.


 Mendengar Kata “Perban” Tiba tiba Dhike Teringat akan Satu hal Ya! Perban yang dia beli untuk Nabilah Sontak Mata dhike mulai meneteskan air mata “Bodohnya aku…. andai saja aku tepat waktu yang lain pasti tidak akan menungguku dan mereka akan selamat dari Reruntuhan bangunan itu…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Nabilah!....................................................Nabilah!......................................................BangunNabilah!!................................................................(Ngg..?Dimana ini?...)…………………Nabilah Bangun!.............................(Apa aku sudah mati?)……………………….Nabilah!! Sadarlah!!........(Suara ini?)…….(Kak Ghaida?)……………….(Kak ve?)…..(syukurlah mereka berdua masih hidup….)…...........Bersiap siap aku akan menekan dadanya 1…2….3!.........DDUUUAAGGGG!!!.


“Akhhh….dimana ini” Nabilah seketika terbangun dari pingsannya dan mulai merasakan sakit ditangan kirinya “Ukhh…Tanganku…Mati rasa”.


“Syukurlahhhh….Dia masih hidup ve!” Ghaida mulai menghembuskan nafas panjangnya pertanda bahwa pikirannya sudah lega sekarang.


 “Baiklah kalau begitu kita mesti keluar dari sini” Kata Ve sambil mencoba membantu Nabilah untuk berdiri, Namun Nabilah malah kembali Terjatuh sepertinya pikirannya masih syok, Diliat dari wajahnya sepertinya dia tidak mempunya tenaga lagi untuk bergerak “Ini dimana?” Tanya Nabilah “Kita di Theater..” Jawab Ghaida.


 Nabilah Mendadak kaget Mendengar jawaban Dari ghaida kemudian dia mulai melihat sekeliling panggung yang terbelah dua, Kursi Penonton yang rusak tak karuan, Bahkan akses jalan menuju backstage dan pintu keluar tertimbun reruntuhan bangunan “Bagaimana caranya kita bisa keluar dari sini? Itulah pertanyaan yang ingin nabilah tanyakan saat ini.


JDUUMMMMMMMMMMMMM……..JDDUAAARRRR!!!!!!!!!!!


Ledakan kembali terdengar namun ledakan kali ini lebih dahsyat, “Sebenarnya ledakan apa itu?!!” Tanya Ve panik “Entalah!!  Yang jelas kita harus keluar dari sini, aku rasa ledakannya berada disekitar sini!” Jawab Ghaida dengan nada cepat. 


Akhirnya mereka bertiga dengan nekat meloncat dari jendela Theater menggunakan parasut dan seketika Gedung Fx Runtuh…………….


Dari langit Ve mendengar suara mesin yang suaranya sangat bising sekali, Bergerak dengan cepat,  dan bermanuver di udara ternyata itu adalah sekumpulan pesawat Jet Tempur Tapi? Untuk apa ada jet tempur disini?. Jet tempur itu Mengarah ke Stadion Gelora Bung Karno “ jadi pusat ledakannya di gbk?!” Kaget Nabilah. 


“ Kita sedikit lagi akan turun bersiap siap!” dengan kuat ghaida mengarahkan kemudi parasut ke kiri dan turun Tepat di Gedung Pendidikan.


“ Sekarang apa?” Tanya Ve ke Ghaida


“ Lari sejauh mungkin dari sini” Jawab Ghaida.


“Apa itu?!” Tanya Nabilah sambil menujuk ke arah Gedung pendidikan yang akan rubuh menimpa mereka bertiga.



“Gawat Gedungnya!” Teriak Ghaida. “Bukan gedungnya!” Bantah Nabilah “Ada sesuatu yang besar menabrak gedung itu” Lanjut Nabilah. “Lanjutkan Ngobrolnya nanti saja, sekarang kita harus lari dari sini sebelum Tertimpa” Perintah Ve sambil menarik tangan Nabilah dan Ghaida.


 Nabilah masih terheran heran mahluk apa yang barusan lewat sehingga Membuat Gedung yang besar itu hancur seketika, Saat dia menoleh untuk memastikan keberadaan mahluk itu, Namun asap asap mulai menutupi pengelihatannya “Sial….mahluk itu menghilang” Kesal Nabilah dalam Hati. 


“ Kenapa sampai ada pesawat Tempur segala ya?” Tanya Ghaida ke Ve “Entalah mungkin itu bom teroris” Jawab Ve “Bukan! ini bukan Bom terrorist” Jawab Nabilah spontan “ Bagaimana bisa mereka menghancurkan 1 stadion GBK Yang begitu besarnya” Lanjut Nabilah. “Mungkin saja” Kata Ghaida dengan nada tak yakin.





To Be Continued..................................................




- JKT48 STORY TEAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JKT48 STORY Designed by JKT48Story Copyright © 2016

Diberdayakan oleh Blogger.