Our Blog

JKT48 Dunia Monster " Part 11 "




 Malam yang terasa amat dingin tengah dirasakan disebuah kerajaan kecil yang bernama Kerajaan Permen.

    Malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh rakyat-rakyatnya, ketika mereka semua sedang berkumpul menyaksikan istana kerajaan yang telah hancur, tiba-tiba saja, dari tengah-tengah kota tersebut muncul beberapa serangan misterius yang terlihat seperti rudal berukuran kecil meluncur dengan sangat cepat dan menghantam ke beberapa tempat yang ada di kerajaan itu, sehingga membuat beberapa rumah dan tempat lainnya menjadi hancur berantakan dalam sekejap. Orang-orang yang ada didalam kerajaan pun menjadi sangat terkejut ketika mendengar bunyi ledakan yang terdengar dimana-mana.

Bunyi ledakan itu terus terdengar tanpa henti, terasa menggema dan membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi sangat ketakutan setengah mati.

Tak berselang lama, sebuah serangan aneh lainnya tiba-tiba muncul dan menghancurkan beberapa tempat lainnya yang ada di kerajaan. Serangan kali ini terlihat seperti laser. Laser-laser itu terus bermunculan bagaikan kembang api yang diluncurkan secara terus menerus dan menghancur leburkan apa saja yang dikenainya. Bukan hanya rumah-rumah saja, rakyatnya pun juga menjadi sasaran empuk serangan aneh itu.

Kerajaan permen yang tadinya sangat tenang kini menjadi berubah 180 derajat. Akibat serangan aneh itu, banyak sekali korban yang berjatuhan, bangunan-bangunan tinggi serta tempat-tempat yang banyak menyediakan permennya menjadi hancur dalam sekejap, kebakaran serta ledakan terjadi dimana-mana, dan terdengar suara teriakan serta tangisan ditengah-tengah serangan itu. semuanya menjadi sangat kacau.

Hampir kesegala arah mata memandang, selalu terlihat mayat yang tergeletak dimana-mana, sudah tak terhitung lagi jumlahnya, sedangkan mereka yang masih hidup terus berlarian kocar kacir menyelamatkan diri mereka masing-masing, menghindari ledakan-ledakan yang terus terjadi dan mencoba pergi meninggalkan kerajaan dalam keadaan terluka dan tanpa memperdulikan harta benda yang mereka miliki.

Tragedi malam itu benar-benar menjadi sebuah 'mimpi buruk' bagi rakyat kerajaan permen...

Dan akhirnya, kerajaan permen pun menjadi hancur hanya dalam beberapa jam saja. Terlihat pemandangan yang begitu menyeramkan dipusat kota kerajaan itu, kerajaan yang tadinya indah dengan pemandangan permennya yang ada dimana-mana, kini berubah menjadi kerajaan yang hancur lebur tak berbentuk lagi. Beberapa tempat bahkan sudah terlihat menjadi rata dengan tanah.

Dan tentu saja, pelaku penghancuran itu sudah bisa ditebak siapa orangnya

“Khu.. Khu.. Khu.. Mengerikan sekali.. Atau harus ku bilang menyenangkan sekali? Kau hebat Stroy.. Tadi itu pertunjukan yang luar biasa.. Aku benar-benar sudah terhibur melihatnya..” ucap Dorran dengan diiringi alunan musik dari sebuah kotak musik tua yang saat itu sedang dipegangnya.

Setelah beberapa menit berlalu, keadaan di pusat kota kini telah berubah menjadi begitu tenang, sudah tak ada lagi terdengar suara teriakkan, begitu hening.. Benar-benar tak ada suara lagi, itu karena hanya ada mayat-mayat yang tergeletak saja yang terlihat didalam kerajaan itu

“Tugas kita disini sudah selesai.. Saatnya pergi Stroy.. Dan selamat tinggal, Kerajaan para mayat...”

Yang dimaksud Dorran kerajaan para mayat adalah kerajaan permen. Bukan tanpa alasan, karena kerajaan yang sekarang ini benar-benar terlihat seperti kerajaan para mayat, sudah tidak terlihat seperti kerajaan permen yang indah seperti dulu lagi.

Mereka berdua pun akhirnya pergi meninggalkan kerajaan permen yang sudah sangat hancur itu, berjalan melewati beberapa mayat yang saat itu tergeletak di dekat mereka.. Tanpa memperdulikannya, mereka pun terus berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Dan kepergian mereka juga diiringi oleh alunan musik yang terus diputar di keheningan malam itu.

Sebuah kerajaan yang terkenal dengan keanekaragamaan permennya, kini hanya tertinggal namanya saja


Semuanya sudah lenyap...


...Sementara itu, di tempat lainnya, atau lebih tepatnya di perbatasan wilayah kerajaan permen. Terlihat Alex dan Rona yang sedang menyaksikan kerajaan permen yang sudah hancur berantakan dari kejauhan, putri Yupi juga ikut bersama mereka, hanya saja saat itu tuan putri masih dalam keadaan tak sadarkan diri (pingsan). Dan disandarkan di sebuah pohon besar yang ada didekat mereka.

Alex hanya bisa terdiam saat ia menyaksikan hancurnya kerajaan dengan mata kepalanya sendiri, dia masih tidak dapat percaya dengan serangan mengerikan yang baru saja dilihatnya, dia juga merasa sangat bersalah karena tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi kerajaan.

Berbeda dengan Rona...
Rona yang saat itu juga menyaksikan hancurnya kerajaan dengan mata kepalanya sendiri, terlihat masih bisa berdiri dengan begitu tenang, raut wajahnya juga datar, seolah tak terjadi apa-apa. Mungkin karena memang sudah menjadi sifat asli Rona yang selalu terlihat tenang meskipun sedang berada dalam kondisi apapun.

“Sialan..” gumam Alex sembari mengepalkan tangannya karena sangat marah

“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan, ini semua bukan salahmu, tidak ada gunanya menyesali semua yang sudah terjadi.. ” ucap Rona mencoba menenangkan Alex

Perkataan Rona barusan ternyata tidak membuat Alex menjadi tenang sedikit pun, bahkan Alex tetap merasa bersalah. Saat itu ia hanya bisa diam sambil terus memandang kearah wajah tuan putri yang masih tak sadarkan diri. Alex sangat bingung, bagaimana nanti dia menjelaskan semuanya ketika tuan putri sudah sadar dari pingsannya?

Tidak hanya itu saja, si badut kerajaan Dorran dan temannya Stroy juga menjadi pikiran Alex saat itu...

“Rona.. Sebenarnya apa yang sedang kita hadapi sekarang? Apakah mereka berdua manusia...? Atau monster...? Sepertinya mereka memang tidak main-main... Tak ku sangka mereka bisa menghancurkan sebuah kerajaan dengan begitu mudahnya...”

“...Entahlah, aku juga baru kali ini melihat yang seperti mereka, siapa mereka sebenarnya.. Aku juga tidak tahu...” jawab Rona dengan ekspresi datarnya

“.....Mereka berdua sudah mengambil segalanya dan menyakiti tuan putri. Mulai sekarang, tak akan kubiarkan lagi mereka menyakitinya... Apapun yang terjadi, aku akan terus ada didekat tuan putri untuk melindunginya, meskipun nyawaku sendiri yang jadi taruhannya...” ucap Alex dengan raut wajah yang sangat serius

Rona sangat kaget ketika mendengar Alex yang tiba-tiba berkata seperti itu, Rona masih bertanya-tanya didalam hatinya, kenapa Alex bisa sampai seperti itu? Kenapa dia sebegitu inginnya melindungi tuan putri Yupi? Padahal mereka berdua belum mendapatkan bayaran sepeserpun dari sang raja, bayaran yang seharusnya mereka dapatkan sebagai pengawal bayaran. Beberapa hal terus menjadi pertanyaannya saat itu, Rona pun menghela nafas pelan dan mencoba tetap bersikap tenang, meskipun sebenarnya dia masih belum mengerti apa yang ada dipikiran Alex saat ini.

“Sebaiknya kita segera pergi dari sini Alex... Kita cari tempat lain untuk istirahat, disini terlalu berbahaya, untuk sementara, bawa juga tuan putri bersama kita...” ajak Rona

Perkataan Rona ada benarnya juga menurut Alex, dan akhirnya mereka berdua pun beranjak pergi meninggalkan tempat itu bersama dengan tuan putri yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.


*Keesokan harinya, pukul 11.00 siang

Masih ditempat yang tidak terlalu jauh dengan perbatasan kerajaan permen, ditengah-tengah hutan yang terdapat aliran sungainya.

Tuan putri terlihat sedang membasuh mukanya dengan air sungai yang airnya terlihat begitu jernih

“Aaaah, segar sekali...” ucap tuan putri setelah selesai membasuh mukanya

Tidak jauh dari tempat tuan putri berada, terlihat Alex yang sedang menunggunya dengan menyandarkan diri disebuah pohon sambil sesekali menikmati hembusan angin yang membuat sejuk keadaan didekat sana. Pedang besar yang sering dibawanya juga diletakkkan didekatnya.

Alex terus memandang kearah tuan putri yang saat itu masih berada ditepian sungai.

Beberapa hal tak terduga telah terjadi setelah Alex memberitahukan kepada tuan putri tentang kerajaannya yang tadi malam sudah 'dihancurkan', tentu saja awalnya Alex sangat takut hal itu akan membuatnya syok, sedih dan tidak bisa menerima semua yang dikatakannya, tetapi yang terjadi malah sebaliknya dan tentu saja tidak seperti yang Alex duga sebelumnya.

Awalnya tuan putri memang sangat sedih ketika mendengar kerajaannya telah hancur, dia juga terus teringat dengan kematian kedua orang tuanya, namun tuan putri juga yakin kalau ayah dan ibunya pasti tidak akan senang jika melihatnya terus bersedih seperti itu, karena itulah, tuan putri mencoba tetap kuat dan menerima semua yang telah terjadi meskipun sangat berat untuknya. Tuan putri juga memutuskan untuk bangkit, dia tidak mau menjadi terpuruk serta jatuh begitu saja, dan tentu saja dia juga tidak mau menjadi seorang gadis cengeng yang kerjanya hanya bisa menangis saja

Hal itu tentu saja membuat Alex sangat terkejut, dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata tuan putri tidak selemah yang dia kira.

“Alex, kenapa Rona lama sekali ya?” tanya tuan putri menyadarkan Alex ditengah-tengah lamunannya.

“Ah, iya.. Sebentar lagi pasti datang, kita tunggu saja..” jawab Alex

Setelah kurang lebih 20 menit menunggu, akhirnya Rona pun datang

“Bagaimana?” tanya Alex

“Yah, kau benar, didekat sini ada sebuah kota yang cukup besar.. Sebaiknya kita pergi kesana dan kurasa kotanya juga cukup aman untuk kita bertiga..” jawab Rona

“...Bagaimana tuan putri? Anda mau kesana?” tanya Alex kepada tuan putri

Sekarang tuan putri sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi, karena sudah tidak tahu lagi mau kemana, akhirnya tuan putri pun memutuskan untuk ikut dengan mereka berdua, dan kemungkinan kesempatan untuk melihat dunia luar yang selama ini diidam-idamkannya pun bisa jadi terwujud.

“Ya, aku mau..” jawab tuan putri diiringi dengan senyumnya.

“Sebelum kita pergi, sebaiknya anda kenakan ini dulu..” ucap Rona sambil memberikan sesuatu kepada tuan putri

“Ini...” tuan putri sangat kaget, dia tidak menyangka akan diberikan sebuah pakaian lengkap dengan celana serta sepasang sepatu berwarna hitam yang cukup mengkilat dari Rona

“Gaun yang anda kenakan sudah sangat lusuh, karena itulah saya belikan pakaian ini dikota yang tadi saya kunjungi, saya harap anda menyukainya..” ucap Rona dengan ekspresi datarnya

“Ro, Rona...?? ...Terimakasih banyak... Aku sangat menyukainya... kalau begitu akan langsung ku pakai..” ucap tuan putri yang kemudian langsung pergi meninggalkan mereka berdua untuk mengganti pakaiannya

Selagi menunggu tuan putri mengganti pakaiannya, Alex pun mencoba bertanya sesuatu kepada Rona

“Hei, Rona.. Kau tiba-tiba jadi sangat baik hari ini ya? Padahal tadi malam kau sempat ingin meninggalkannya kan..? Jangan-jangan kau mulai suka dengan tuan putri ya?”

“Apa kau bilang? Dasar bodoh... Aku hanya tidak ingin melihatnya berpakaian dengan gaun seperti itu.. Karena itu bisa menarik perhatian orang banyak jika kita pergi ke perkotaan, terlebih lagi... Bukankah dia itu seorang putri kerajaan? Aku hanya ingin menyembunyikan identitasnya, dan membuatnya tidak mudah dikenali, agar badut idiot dan temannya itu tidak bisa menemukannya dengan mudah... Kau sendiri kan yang bilang ingin melindunginya dari mereka berdua...??!!” jawab Rona blak-blakan

Alex sangat terkejut ketika mendengar jawaban dari Rona, dia tidak menyangka kalau ternyata Rona sudah merencanakan semua itu.

*Beberapa saat kemudian

“Hei.. Bagaimana? Rona, Alex?” tanya tuan putri sambil memperlihatkan pakaian baru yang dia kenakan kepada mereka berdua.

“Waaaaaaahh!!!! Anda cantik sekali tuan putri..!!!” jawab Alex sambil mengangkat kedua buah ibu jarinya ketika melihat tuan putri yang saat itu sedang mengenakan baju lengan pendek berwarna putih dan celana pendek serta sepasang sepatu hitam yang cukup mengkilat.

Jika diperhatikan baik-baik, memang tidak akan ada yang menyadari kalau Yupi adalah seorang tuan putri, itu karena dia sudah tidak mengenakan gaun indah yang biasa dipakainya ketika masih tinggal di istana kerajaan.

“Anda cocok sekali memakai itu, tuan putri..” sahut Rona

“Terimakasih Rona.. Aku benar-benar suka dengan pakaian ini.. Kau tahu? Baru kali ini loh aku memakai pakaian yang seperti ini.. Pakaian ini terasa nyaman jika dibandingkan dengan gaun kerajaan yang biasa ku pakai..” ucap tuan putri

Tuan putri pun mulai mendekat ke tepian sungai dan membuang gaun kerajaan yang sudah dilepaskannya itu ke sungai tersebut hingga terbawa arus entah kemana.

“Aku sudah tidak membutuhkannya lagi, mulai sekarang aku juga sudah bukan seorang putri kerajaan lagi, dan sudah kuputuskan, kalau aku hanya ingin menjadi gadis biasa yang siap berpetualang kedunia luar..” ucap tuan putri sambil tersenyum kearah Rona dan Alex

“A, apa yg anda katakan tuan putri..?” tanya Alex kaget

“Berpetualang kedunia luar?”

“Bukan.. Yang sebelumnya....”

“Bukan putri kerajaan lagi maksudmu..? Yah itu memang benar, aku sudah bukan seorang putri lagi, dan mulai sekarang tolong jangan panggil aku tuan putri lagi.. Tapi panggil aku dengan namaku saja, Yupi..” ucap tuan putri sambil tersenyum

“Eh?? Ta, tapi kan....??”

“Tidak apa-apa kok Alex, aku lebih suka dipanggil dengan nama sendiri kok, bukankah lebih terdengar aneh jika terus dipanggil dengan tuan putri? padahal kan sudah tidak ada lagi kerajaan yang didiaminya.. ” sahut tuan putri

“Tapi... Bukankah kedengarannya akan sangat lancang jika orang biasa seperti saya memanggil anda yang merupakan seorang putri kerajaan dengan nama anda sendiri...?”

“Kan sudah ku bilang, kalau aku ini sudah bukan seorang putri lagi.. ”

“Tapi dimata saya anda tetaplah seorang tuan putri...”

“Bukaaaan... Dan jangan panggil aku seperti itu lagi, panggil Yupi saja...”

“Tuan putri...”

“Yupi....!!!”

“Tuan putri....”

“Yupiii....!!!”

“Tuan putri....”

“Yupiiiiiiii...!!!!”

“Meski pun anda sudah berkata seperti itu, saya akan tetap memanggil anda dengan tuan putri...  Saya tidak akan merubahnya...”

“haah apa-apaan itu?? Kau terlalu berlebihan Alex... Baru kali ini aku bertemu dengan orang sepertimu... Apa boleh buat... Kalau kau memang bersikeras seperti itu, anggap saja ini perintah dariku.. Mulai sekarang panggil aku Yupi..!!”

“E, eeeeeh.....??!!!” Alex sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia benar-benar kalah telak

“Bisakah kalian berdua diam..??!! Dari tadi kalian hanya berdebat saja, mendengarnya membuat kepalaku serasa mau meledak... Dan Alex... Kau terlalu membesarkan hal-hal kecil... Itu tidak ada gunanya tau.. Lebih baik kita segera pergi dari sini, kalau terlalu lama malam bisa tiba...” sahut Rona dengan nada suara yang cukup tinggi

“Tuh, dengar kata Rona...” sahut tuan putri kepada Alex

“Eeeh?? Malam katanya?? Tapi kan masih lama... Tapi, yah.. Kalau begini sih sudah tidak bisa apa-apa lagi... Apa boleh buat..” gumam Alex dengan ekspresi lesunya

Karena tidak ingin keadaan menjadi semakin kacau, Alex pun memilih untuk mengalah, dan mereka bertiga pun akhirnya beranjak dari tempat itu untuk segera pergi kesebuah kota besar yang berada tidak jauh dari sana, kota Villian..


***

    Satu minggu kemudian, setelah hancurnya kerajaan permen..

Pagi hari, dikota Villian.
Kota Villian merupakan sebuah kota besar yang sangat maju, aman dan juga tentram, kota itu juga terbebas dari serangan monster, kejahatan di kota itu juga masih terbilang sangat kecil. Itu karena banyaknya anggota NED yang ditugaskan di kota tersebut, dan kota Villian juga memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dengan Kerajaan permen, sehingga beberapa korban yang selamat lebih memilih mengungsi ke kota tersebut

Di pusat kota Villian, terlihat Naomi, Ghaida, Donny dan Theo yang sedang melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari Sinka. Saat itu Ghaida masih terlihat dengan penampilan yang sama seperti biasanya, yaitu memakai jaket berwarna hitam dan menutupi kepalanya dengan penutup kepala jaketnya itu, serta menutupi mata kanannya yang berwarna merah pekat seperti darah dengan rambutnya. Itu memang gaya berpakaian Ghaida sehari-hari, karena jika tidak seperti itu, maka penampilannya yang seperti setengah vampir itu akan terlihat jelas oleh orang-orang.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja terjadi hal yang membuat mereka berempat menjadi heran. Orang-orang di kota tersebut ramai berkumpul di pinggiran jalan raya, mereka semua terlihat seperti sedang menyaksikan sesuatu, karena merasa penasaran, Naomi dan yang lain pun memutuskan untuk mendekat kearah kerumunan, serta melihat apa yang sedang terjadi.

Di tengah jalan tersebut, terlihat banyak sekali orang yang berseragam serba putih dengan sebuah lambang yang sudah tidak asing lagi dipunggung mereka, ya, mereka adalah beberapa orang dari anggota NED yang bertugas di kota Villian. Mereka semua terlihat sedang mengungsikan banyak sekali orang yang bukan berasal dari kota Villian, lebih tepatnya, mereka semua adalah korban yang selamat dari tragedi kerajaan permen. Mereka semua mengungsi ke kota Villian yang memang merupakan tempat aman sekaligus tempat terdekat dari kerajaan mereka berada.

“Apa yang sedang terjadi? Banyak sekali yang mengungsi... Apa mereka baru saja diserang monster?” tanya Theo yang saat itu tengah melihat kearah orang-orang yang sedang mengungsi.

“Entahlah..” jawab Donny singkat.

Dari sebelah tempat Theo berdiri, terdengar percakapan antara dua orang laki-laki yang sedang membicarakan hancurnya kerajaan permen. Karena merasa penasaran, Theo pun memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada dua orang laki-laki itu

“Maaf, boleh aku bertanya? Sebenarnya mereka ini datang dari mana? Kenapa mereka bisa sampai mengungsi ke kota ini? Apakah tempat tinggal mereka baru saja diserang monster?”

“Monster...? Tentu saja bukan...” jawab salah seorang laki-laki yang berada disebelah Theo itu

“Bukan..? Lalu..?” tanya Theo lagi

“Mereka semua adalah korban yang selamat dari tragedi kerajaan permen.. ” jawab laki-laki itu

“Tragedi... Kerajaan permen..?”

“Kau tidak tahu kerajaan permen..?? Kau pasti bukan berasal dari kota ini ya? Padahal kerajaan itu sangat terkenal loh, kerajaan dengan berbagai macam jenis permen didalamnya. Seminggu yang lalu, ada yang menghancurkan kerajaan itu dalam satu malam. Berita kehancurannya juga sudah menyebar dengan sangat cepat. Dan dalam satu minggu ini, sudah ada tiga kali yang mengungsi ke kota ini...” jawab laki-laki itu

“Satu malam..?!! Lalu siapa yang menghancurkannya..??” tanya Theo lagi

“Entahlah, aku juga tidak terlalu tahu, tapi.. dari salah satu berita yang telah ku dengar, kerajaan itu dihancurkan oleh serangan misterius seperti rudal yang sengaja diluncurkan ketempat mereka, dan ada juga yg bilang kerajaan mereka dihancurkan oleh serangan aneh seperti laser. Tidak ada yang tahu pasti siapa pelaku penghancuran itu, tetapi yang pasti, hancurnya kerajaan itu bukanlah dari serangan monster...” jelas laki-laki itu

“Kau tahu..? Ketika beberapa anggota NED ditugaskan untuk mencari beberapa korban yang masih selamat, ternyata mereka menemukan raja dan ratu dari kerajaan itu dalam keadaan sudah tak bernyawa lagi, semua yang ada di istana itu juga tidak ada yang selamat.. Benar-benar sebuah pembantaian... Dan ada satu orang lagi yang masih belum mereka temukan sampai sekarang, yaitu putri Yupi, si putri kerajaan yang sangat terkenal itu... Yang kemungkinan besarnya juga sudah mati... Itulah yang dikatakan NED..” jelas laki-laki yang satunya lagi

“Semuanya..?? Mati..??” tanya Theo kaget

“Ya, kau benar..” jawab laki-laki itu
Setelah menceritakan semuanya, kedua laki-laki itu pun langsung pergi dari tempat itu. Dan tak berselang lama, orang-orang yang sedang berkumpul disana juga ikut pergi karena sudah tak ada yang mereka lihat lagi. Hingga akhirnya hanya tersisa Naomi, Theo, Donny, dan Ghaida saja yang masih berada di tempat itu.

“Kalian dengar yang diceritakan mereka tadi..?” tanya Theo

“Ya, kami dengar..” jawab Naomi

“Orang yang tadi bilang bukan monster kan? Lalu siapa?” tanya Theo lagi

“Kalau ceritanya memang benar, pelakunya pasti bukan orang sembarangan.. Bayangkan saja, satu kerajaan bisa dihancurkan hanya dalam satu malam...” ucap Donny

“Serangan aneh seperti laser katanya? Aneh sekali... Apa mungkin mereka..??” batin Ghaida yang tiba-tiba mulai merasa curiga

“Aaaaaaaahhh...!!!! Sebaikanya jangan terlalu dipikirkan.. Dari pada itu, Bukankah lebih baik kita cari tempat untuk istirahat? Ku harap ada penginapan yang bagus di dekat sini, aku mau cepat-cepat istirahat nih..” ucap Donny yang tiba-tiba merubah pembicaraan sambil meregangkan seluruh badannya

“Donny.?? Padahal masih pagi, tapi kau sudah terlihat lesu begitu.. Ini di pusat kota loh.. Bukankah sebaiknya kita jalan-jalan
sebentar, sayang sekali kan kalau kita singgah ke kota ini hanya untuk istirahat saja..” sahut Naomi

“Benar juga, Aku setuju dengan Naomi...” sambung Theo

“Yah, jalan-jalannya nanti saja... Aku sudah benar-benar lelah.. Maaf ya Naomi.. Aku mau cari tempat istirahat dulu, ada yang mau ikut...? ....Tidak ada? Ya sudah, kalau begitu aku pergi duluan... Ah satu lagi, Theo.. Kalau kau bertemu dengan NED usahakanlah untuk bersikap tenang... Kau mengerti kan? Nah kalau begitu aku pergi dulu..” akhirnya Donny pun pergi sendirian meninggalkan mereka bertiga untuk mencari tempat penginapan

“Donny... Bukankah yang seharusnya bersikap tenang itu kau..? Kau sendiri kan yang membawa 'tas'nya..?” batin Theo

“Maaf, Naomi... Sepertinya aku juga harus pergi sebentar, ada beberapa hal penting yang menjadi pikiranku dari tadi.. Jalan-jalannya lain kali saja ya... Daaah..” Dan ternyata Ghaida juga ikut pergi meninggalkan mereka berdua.

“Loh? Kenapa mereka berdua tiba-tiba jadi begitu ya..?? Padahal kan aku cuma mau mengajak jalan-jalan saja... Apa boleh buat, karena sekarang hanya tinggal kita berdua, mau kah kau jalan-jalan sebentar Theo..?” tanya Naomi

“Eeh??!! Jalan-jalan sebentar katanya..?? Ke, kebetulan macam apa ini...?? ...Aku tidak percaya... Bisa berduaan dengan Naomi..?? Tunggu dulu.. Apakah ini yang biasa disebut kencan..???” batin Theo yang tiba-tiba wajahnya terlihat merah

“...Theo? Kau baik-baik saja..? Wajahmu tiba-tiba jadi merah.. Apa kau sedang sakit..?” tanya Naomi sedikit khawatir

“Ah... Ti, tidak kok Naomi, aku baik-baik saja.. Ahahahaha..!!!!” jawab Theo dengan nada sedikit kikuk

“Syukurlah kalau begitu.. Jadi, mau jalan-jalan sebentar..??” tanya Naomi lagi

“I, iya.. Aku mau...” jawab Theo sambil menggaruk kepalanya disertai senyum kecil

Tanpa membuang waktu lagi, mereka berdua pun akhirnya pergi dari tempat itu untuk jalan-jalan keliling kota sebentar...

“Astaga... Hampir saja... Apa yang sedang kupikirkan?? Sadarlah... Jangan berpikiran yang macam-macam... Naomi itu teman baikku.. Terlebih lagi, mana mungkin Naomi suka dengan laki-laki yang lebih muda darinya... Dari pada pacaran, Naomi pasti lebih memikirkan adiknya, Sinka.. Aaakkhh... Sadarlah Theoooo...!!! Jangan berpikir yang aneh-aneh lagi...!!!” gumam Theo sambil menepuk-nepuk wajahnya hingga beberapa kali ditengah perjalanan mereka berdua

Sementara itu, ditempat lainnya, terlihat Donny yang dari tadi hanya keluyuran tidak jelas karena belum bisa menemukan satu pun tempat penginapan untuk beristirahat, padahal dikota itu begitu banyak tempat penginapan yang tersedia, hanya saja hampir semua tempat yang sudah dia datangi selalu tidak cocok dengan pilihannya, atau bisa disebut terlalu mahal bayarannya, sementara Donny hanya mau mencari tempat yang murah tapi berkualitas, yah begitulah cara berpikir Donny..

“Apa-apaan ini?? Kok dari tadi belum ketemu juga ya..??” batin Donny sambil terus melihat kearah kanan dan kirinya

Dari tadi hanya tempat penginapan saja yang ada dipikiran Donny, sampai-sampai membuatnya tidak fokus dengan jalanan yang ada di depannya, dan benar saja, sebuah hal tak terduga pun tiba-tiba terjadi, Donny yang saat itu sedang clingak-clinguk kearah kanan dan kirinya tanpa sengaja menabrak seorang gadis cantik bertopi putih yang kebetulan sedang lewat di depannya, dan akhirnya mereka berdua pun sama-sama terjatuh.

“Aduuuuuhhhhh~...” Gadis cantik yang telah ditabrak Donny dan sedang terlihat kesakitan itu ternyata Yupi...

“Heeeii... Kau tidak liat ada orang yang sedang jalan di depanmu ya?? Kalau jalan liat-liat pakai mata dong..” ucap Donny memarahi Yupi tanpa sadar kalau dia sendiri yang sudah menabraknya

“Apaa..?? Bukankah kau sendiri yang jalan tidak pakai mata..? Yang tadi menabrak itu kan kau..!! Cepat minta maaf...!!!” balas Yupi yang masih terlihat kesakitan

“Haaaahh?? Anak kecil sepertimu berani menuduhku ya..?? Disuruh minta maaf lagi... Kau tidak tau siapa aku ya huh...??” sahut Donny dengan ekspresinya yang cukup menyeramkan sehingga membuat Yupi ketakutan dan menangis

“.......Huuuuaaaaaaaaaa!!!!! Orang ini keterlaluaaaan... Dia yang sudah menabrakku duluan tapi tidak mau mengaku.. Bukannya minta maaf dia malah mengancamku... Huuaaaa!!!!” Yupi benar-benar menangis dengan suara yang sangat keras sampai-sampai membuat beberapa orang yang ada didekat sana jadi kaget dan langsung melihat kearah mereka berdua.

Bukan hanya itu saja, 2 orang anggota NED yang saat itu kebetulan berada didekat sana juga ikut kaget dan langsung menoleh kearah mereka berdua

“O, Oiii..?? Suaramu kencang sekali.. lihatlah, orang-orang sampai melihat kearah kita... Kita jadi pusat perhatian tau... Berhentilah menangis....” bisik Donny yang langsung menutup mulut Yupi dengan sebelah tangannya

Yupi semakin kesal karena Donny sudah menutupi mulutnya dengan tangannya. Dan tanpa berpikir panjang lagi, Yupi pun langsung menggigit tangan Donny dengan sekuat tenaganya

“Uwaaaaaaaa...?????!!!!!! Barusan kau menggigit tanganku ya..??? Tanganku jadi sakit... Berani sekali kau gadis kecil..!!!” Teriak Donny

“Toloooooooongggg..!!!! Orang ini mau macam-macam denganku....!!!!” teriak Yupi sekuat tenaganya

“Eeehhh??? Apa?? Macam-macam katanya?? ” Donny sangat kaget ketika mendengar Yupi yang tiba-tiba berteriak seperti itu

Dua orang anggota NED yang dari tadi berada tidak jauh dari sana sudah terlihat mulai mendekat kearah mereka berdua

“Apa?? NED????? Gawaaaaatt... Apa yang harus kulakukan..???” gumam Donny yang terlihat semakin panik

“Hee, heeiii gadis kecil.. Berhentilah menangis.. Kau membuat keadaan semakin kacau tau.. ” ucap Donny

Ucapan Donny ternyata tidak membuat Yupi berhenti dari tangisannya, bahkan suara Yupi kali ini terdengar lebih nyaring dari sebelumnya

“Ba, baiklah.. Aku mengaku salah.. Yang tadi itu memang salahku... Aku minta maaf.. Aku benar-benar menyesal... Kau puas? Sekarang bisakah kau berhenti menangis?? Kalau kau berhenti menangis, akan ku belikan apa saja yang kau inginkan.. Apa pun itu.. Asalkan kau mau berhenti menangis...” Bujuk Donny

“Ada apa ini..?? Kenapa ada keributan disini..??” ucap salah seorang anggota NED yang sudah sampai ditempat Donny dan Yupi berada

“Gawaaaaaaaaaaaat..!!!” teriak Donny dalam hatinya, wajahnya juga terlihat sangat pucat.

“....Ta, tadi kaki ku terkilir, tapi kemudian kakak berkacamata ini datang untuk menolongku, tadi dia mencoba menyembuhkannya, tapi karena tidak tahan dengan rasa sakitnya aku pun berteriak.. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa lagi kok.. ” Ucap Yupi kepada dua orang anggota NED itu

“Eeehh???” Donny pun menjadi kaget ketika mendengar penjelasan dari Yupi

“Benarkah itu.??” tanya salah seorang anggota NED

“Ya, benar... ” jawab Yupi

“...Kalau tidak ingin terkilir, lain kali berhati-hatilah kalau sedang jalan.. Dan jangan pernah berteriak sekeras itu lagi, kau bisa membuat orang-orang yang ada disekitarmu jadi sangat terkejut..” Ucap salah seorang anggota NED yang lain, dan kemudian mereka berdua pun pergi meninggalkan Yupi dan Donny yang masih berada ditempat itu

“Ka, kau baru saja menyelamatkanku..??” tanya Donny

“...Tadi kau sudah janji kan mau membelikan apapun yang ku mau...?” ucap Yupi sambil sedikit tersenyum licik kearah Donny

“Aaaaaaakkkhhhh!!!!!! Aku lupa..!!! Tak kusangka aku sampai mengucapkan hal itu kepadanya.. Ini pasti karena aku sangat panik.. Ja, jangan-jangan dia mau minta yang aneh-aneh..????!!!”teriak Donny dalam hatinya

“Baiklah kalau begitu... Belikan aku...”


To Be Continued......................................................................



Story By : @Omi_Zaya



Terimakasih Buat @Omi_Zaya sudah mau menyumbangkan Ceritanya di JKT48 Story! buat kalian  yang ingin menyumbangkan cerita juga bisa klik Link berikut : Kirim FanFict Ditunggu ceritanya!~





- JKT48 STORY TEAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JKT48 STORY Designed by JKT48Story Copyright © 2016

Diberdayakan oleh Blogger.