Our Blog

Lovely Friendship




 "Ve......" Teriak seseorang saat memasuki
sebuah ruangan dengan beberapa bungkusan dikedua tangannya.

"Woy Nal..teriak-teriak aja loe kaya dihutan."

Sahut Jeje yang berada di ruangan itu.Semua mata tertuju pada Kinal yang tersenyum  cengengesan.  Ia sengaja datang ketempat latihan hanya untuk menemui Veranda.

Kini matanya menelusuri ruangan mencari sosok yang ia rindukan. Dengan secepat kilat matanya
menangkap tujuannya. Senyum pun mengembang dibibirnya melihat orang yang ia pandang juga membalas senyumannya.

"Ve...ini aku bawain makanan buat kamu. Ada martabak,sate dan rujak." Ucap Kinal saat duduk dihadapan Veranda. Ia membukakan bungkusan itu satu persatu.

"Wah kamu tau aja aku lagi pengen martabak. Makasih ya Kinay." Ujar Ve yang senang melihat makanan itu.

"Ya udah sekarang cepet abisin makanannya !" Suruh Kinal pada Ve.

"Tapi Nal, kayaknya ini kebanyakan deh kalau cuma buat aku doang. Kamu juga makan ya !" Pinta  Ve lembut.

"Ya ampun Ve,aku udah kenyang." Tolaknya sambil mengusap perutnya.

"Perut aku ga bakal muat makan ini semua Nal,gimana kalau sate sama rujaknya kasih ke yang lain aja,kan dari
pada mubazir Nal." Tutur Ve selembut mungkin.


"Hmmm,iya deh Ve." Ucap Kinal mematuhi perkataan Ve. Kinal meyodorkan makanan kepada Jeje Shania dan Beby yang tak jauh duduk di sebelah Ve.

"Nih buat kalian, anggap aja gw lagi bersedekah." Ucap Kinal tanpa dosa.

"Mulut loe sekate-kate Nal, ikhlas ga tuh ngasihnya?" Tanya Jeje kesal.

"Ikhlas kok Je,lagian loe sensi amat kaya emak-emak." Celetuk Kinal sambil mencolek dagu Jeje.

Kinal memang suka menggoda Jeje dengan candaannya,apalagi kalau membuat Jeje naik darah.

"Eiitss sini Ve aku suapin !" Pinta Kinal saat Ve hendak mengambil martabaknya.

"Ih ga usah Nal,aku bisa sendiri ko." Tolak Ve malu-malu.

"Gapapa Ve sekali doang mah." Pinta Kinal lagi.

" Tapi malu Nal,takutnya mereka salah paham nanti."  Ujar Ve dengan suara pelan agar tidak kedengaran yang lain.
"Cuek aja kali Ve!" Kinal mulai menyodorkan martabak kemulut Veranda,dan hal itu membuat Ve mau tidak
mau membuka mulutnya dan menggigit potongan martabak. Alhasil semua mata yang ada diruangan tertuju kepada keduanya.

"Ehm-ehm,dunia serasa milik berdua ya." Sindir Beby yang memakan rujak pemberian Kinal. Ve yang mendengarnya pun pipinya langsung memerah.

"Sirik aja loe." Sahut Kinal kembali menyuapi Veranda.

"Udah Nal, mereka ngeliatin terus dari tadi." Ucap Ve mencubit lembut paha Kinal.

"Iya-iya." Jawab Kinal membalas cubitan dipipi Veranda.

"Ishh. Sakit Nal jangan kenceng-kenceng." Rengek Ve melepas tangan
Kinal dipipinya.

"Biar pipi kamu tambah cabi Ve."  Cengir Kinal gemas melihat Pipi
Veranda yang memerah.

CKLEK

      Seseorang membuka pintu ruangan dan langsung mendapati Kinal
yang berada didalam.

"Loh, kok ada Kinal disini?" Tanya gadis itu menyelidik.

"Dia nganterin martabak ke bidadarinya teh." Seru Shania begitu
kencang hingga suaranya menggema diruangan itu.

"Kan bisa ngasihnya diluar Nal,kenapa harus masuk. Kan kita udah bikin
perjanjian kalau tim lain ga boleh masuk kedalam ruangan yang bukan
milik tim kalian. 

" Tegas Melodi yang akrab di sapa "teh imel" itu.

"Maaf teh,lain kali ga akan terulang lagi kok. Ini juga aku mau
keluar." Sahut Kinal agak ngeri juga dengan Melodi.

"Ya udah sana!" Suruh Melodi pura-pura marah.

Kinal pun langsung pamit pada Ve yang mengulum tawanya.

"Aku pulang ya Ve,martabaknya di abisin!" Pinta Kinal langsung mencium
pipi Ve secepat Kilat dan pergi dengan cepat agar tidak dicubit Ve.

Hal itu sontak membuat  teman-temannya menyoraki Kinal. Kinal memang
senang membuat kehebohan seperti ini.

"Wuuuuuu."  Teriak mereka saat Kinal berlalu.

 Hingga tinggal Ve yang memerah pipinya akibat ulah Kinal. Bagaimana
tidak,sepeninggal Kinal ia malah digoda habis-habisan oleh timnya
sendiri.

"Ciye Kak Ve,dapet ciuman dari paus." Goda Nabilah yang sedang
memainkan ponselnya.

"VenomeNal makin TOP deh." Celetuk Beby senang. Sedangkan Ve hanya
diam dan tersenyum menanggapi mereka. Baginya ini sudah biasa,mereka
memang jahil jika melihat kedekatan Ve dan Kinal. Apalagi Beby dan
Shania,mereka paling suka mencuri foto kedekatan Ve dan Kinal lalu
menguploadnya di twitter. Alhasil VenomeNal ramai diperbincangkan.



****



"Ve,pulangnya nanti aku antar pulang ya !' Pinta Kinal saat diruang
make up karna hari ini mereka tampil disebuah acara televisi.

"Ga usah Nal, aku bisa naik taksi. Lagian jalan pulang kita kan beda
arah." Tutur Ve tak ingin merepotkan Kinal.

"Ga papa kali Ve,sama sahabat sendiri juga." Ucap Kinal kekeuh.

"Udah deh Nal, aku bisa sendiri. Kalau kamu nganterin aku yang ada
kamu puter balik arah." Ucap Ve sedikit ngotot tak ingin di antar.


"Ya udah deh." Jawab Kinal pasrah dengan penuturan Veranda. Ia merasa
aneh pada Ve,padahal biasanya Ve mau aja diantar olehnya.


"2 menit lagi JKT48 take ya." Teriak Crew Tv yang mengakhiri pembicaraan mereka.


Semua member langsung bersiap-siap dan memasukin studio menunjukkan
performa dengan sempurna.


Usai tampil mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.


Kini Kinal sedang menyalakan motornya bersiap untuk pulang menuju
Kost. Namun saat ia memakai helm,ia tak sengaja melihat sosok yang tak
asing dimatanya.


"Ve." Ucapnya pelan bahkan nyaris berbisik. Ia melihat Veranda masuk
kedalam mobil seseorang yang juga sangat dikenalnya.


"Itu kan mobil Ghaida." Gumam Kinal mengernyitkan dahinya.


Berbagai pertanyaan terlintas dalam pikirannya. Ia mengira bahwa Ve
menolak ajakannya hanyak untuk pergi bersama Ghaida. Kinal juga merasa
kalau Ve tidak ingin dibonceng lagi dengan motor lama Kinal.


*****
Setelah malam itu,Kinal berusaha mengajak Veranda pergi hanya sekedar untuk makan bersama atau pergi ketempat-tempat yang biasa ia datangi dengan Ve. Namun Ve selalu menolak ajakan Kinal. Berbagai
alasan telah Kinal terima. 


Tapi selama ia tak bersama Ve,tak sengaja Kinal acap kali melihat Veranda dan Ghaida pergi berdua. Pikirannya
semakin berkecamuk melihat keduanya saling melempar senyum dan tawa. Sudah seminggu ini Kinal dan Ve jarang untuk meluangkan waktu berdua,bersua pun hanya sepatah dua patah. Hal ini membuat Kinal
merasa rindu dengan sahabatnya itu.


 Ia tak tahan dengan keadaan yangmembuatnya jauh oleh Ve. Maka dari itu hari ini ia bertekad untuk menemui Veranda dan memintanya untuk pergi mengisi quality time berdua.

Saat sampai didepan ruangan Tim J,Kinal mengetuk pintu dan langsung meminta Ve untuk keluar sebentar menemuinya. 

"Ve,kamu ga ada kegiatan lagi kan nanti malem?" Tanya Kinal saat Ve sudah berada dihadapannya.


"Emang kenapa Nal?" Tanya Ve balik menatap langsung ke mata Kinal.


" Gimana kalau kita pergi ke tempat hang out kita !" Ajak Kinal


berusaha untuk tersenyum meskipun ekspresi Ve menunjukan penolakan.


"Aku ga bisa Nal,aku ada janji sama  Ghaida." Jawab Ve seperti penyesalan.


"Ayolah Ve,kita udah jarang pergi bareng !" Bujuk Kinal lagi yang sudak tak menunjukkan senyumnya.


"Maaf Nal aku bener-bener ga bisa, aku udah terlanjur janji sama Ghaida." Jawab Ve yang tak suka dengan Kinal yang terus memaksanya.

Sedangkan Kinal tersenyum kecut dan sedikit emosi mendengar nama Ghaida yang menjadi alasan Ve untuk menolak Kinal.

"Aku tau kok Ve,aku emang bukan orang yang berada seperti Ghaida. Di Jakarta pun aku ngekost, kamu pasti malu punya sahabat kaya aku yang kemana-mana selalu bawa motor bukannya mobil yang seperti Ghaida
punya. 

Bahkan dulu saat aku mau antar kamu pulang,kamu menolak dengan alasan inilah itulah. Tapi nyatanya kamu dianter kan sama Ghaida." Tutur Kinal tersulut emosi dengan napas yang sedikit memburu.
Pernyataan Kinal membuat Ve tertohok bingung harus menjelaskan bagaimana.


"ii..ituu.a.aku..." Penjelasan Ve terpotong oleh Kinal yang terburu
melontarkan pernyataan lain.

"Bahkan aku sering ngeliat kalian barengan saat diluar kegiatan JKT. Padahal waktu itu aku juga ngajak kamu jalan dan kamu nolak karna alasan gak enak badan. Aku tau kamu bohong Ve. Kamu berbohong hanya
untuk ga jalan sama aku. Sakit Ve,rasanya sakit banget." Ucap Kinal dengan mata yang sudah berkaca-kaca.


"Aku hanya ingin nambah temen Nal,aku juga pengen dapet suasana baru dengan orang-orang yang baru termasuk Ghaida." Ucap Ve juga meninggikan suaranya.

"Ga papa kok Ve, itu wajar. Lagian bener kata orang kalau ada sesuatu yang baru pasti yang lama dilupakan."  Gumamnya jelas membuat genangan air dimatanya menetes terjun menelusuri pipinya.


"Bukan itu maksud aku Nal." Bisik Ve lemah melihat Kinal sudah berlalu
pergi dari hadapannya.


****


Semenjak kejadian itu Kinal dan Ve kini jarang bertatap muka dan bersua. Chatting hampir tiap malam yang dulu sering dilakukan pun kini sudah tak berlaku lagi bagi keduanya.  Bahkan member lain pun menyadari kerenggangan diantara kinal dan Ve. Meski sadar Kinal sangat merindukan sahabatnya itu,namun ia berusaha menahannya.


"Ve ga mungkin kangen juga sama gw, toh dia udah punya sahabat baru." Gumam Kinal dalam hati meski perkataannya sedikit rasa cemburu karna merasa Ve telah direbut darinya.

Hari demi hari telah dilalui. Kini member senbatsu sedang latihan
untuk lagu " Mae Shika Mukanee."


Mau tak mau Kinal dan Ve yang termasuk senbatsu harus berada dalam satu ruangan yang sama. Namun mereka tak ada yang saling tegur. Biasanya mereka selalu lengket sana sini,kemana-mana selalu berdua. Tapi kini keadan sudah berbanding terbalik sudah tak seperti dulu.


"Ve kamu sakit? ko ga fokus gitu?" Tanya Melody yang memperhatikan gerakan Ve yang tidak bersemangat.

"Ga kok Teh,aku baik-baik aja." Jawab Ve tersenyum meski hatinya gelisah.

"Ya udah kita lanjut latihan lagi." Pinta Melody mengatur blockingan.

Saat latihan berlangsung pun Melodi mendapati Veranda yang tidak fokus
lagi bahkan kali ini gerakannya tidak sesuai yang diajarkan koreografer.


"Stop...stopp !!"  Teriak Melody memberhentikan aktivitas semuanya. Ia
mendatangi Ve yang seperti orang ngelamun.


"Ve, maaf ya bukannya aku sok ngajarin kamu. Tapi kamu tau kan kalaukamu center,dan kamu gak cuma sekali doang dapat posisi terbaik kaya gini. Kamu harus fokus Ve,2 hari lagi kita bakal perform. Kalau kita latihannya kaya gini terus gimana mau nunjukin Totalitas kita. Kalau ada masalah yang ga bisa kamu selesein sendiri,kamu bisa bilang ke aku atau ke  temen-temen yang lain biar kami bisa bantu Ve." Ujar melody menepuk pundak Veranda pelan dan melihat mata Ve yang tertuju pada Kinal walau hanya menatap lewat pantulan cermin didinding ruangan.

Sedangkan Kinal membuang pandangannya saat tak sengaja matanya bertemu
pandang dengan mata Ve. Mengerti dengan tatapan Ve kepada Kinal,Melody segera memanggil Kinal kearahnya.

Teman-teman yang lain pun merasa suasana agak hening tak ribut seperti biasanya.

"Kalian punya masalah?" Tanya Melody setelah Kinal bergabung dengannya.


"Engga ko Teh." Jawab Kinal singkat tanpa menoleh ke arah Melody ataupun Ve.


"Kalian bertengkar?" Tanya Melody lagi.


"Engga."


"Iya." Jawab Kinal dan Ve berbarengan dengan jawaban yang berbeda.


"Ck. C'mon guys. Kalian bukan anak kecil lagi. kalau ada masalah itu diselesein bukannya diem-dieman kayak gini. Jangan sampai JKT48 ga kompak lagi gara-gara ulah kalian yang kayak gini. Sekarang kalian selesaikan disini atau ga kita ga akan latihan." Ujar Melody tegas karna ini juga sebagai tanggung jawabnya sebagai General Manager.

"Kalian baikan dong,masa VenomeNal bubar sih !" Seru Beby yang sedih
melihat pemandangan dua insan tak bersua.

Melihat keduanya saling diam,Melody dan yang lain membawa paksa Ve danKinal kedalam ruangan lain untuk saling berbicara  dan menyelesaikan masalah mereka. Mereka dikunci dari luar dan membiarkannya berdua
didalam.


Kinal menggedor-gedor pintu agar segera dibuka namun tak kunjung ada yang membukanya. Sampai gedorannya melemah dan tak ada suara yang ditimbulkannya lagi. Kini Ve dan Kinal hanya saling diam belum ada yang membuka suara, Member lain pun penasaran karna tidak ada suara apapun dari dalam akhirnya mereka menguping menempelkan telinga di dinding pintu.

"Kok sepi sih"? Tanya Sisil semakin merapatkan telinganya dipintu.


"Lagi ena-ena kali." Sahut Beby enteng.


"Duh jangan-jangan Kak Kinal cakar-cakar Kak Ve lagi." Ucap Sisil khawatir.


"Kinal ga mungkin main cakar lah,paling nonjok." Seru Beby lagi tanpa masalah.


"Huss, Ga mungkinlah mereka main fisik,lagian si Kinal mana berani sama bidadarinya." Sahut Shania menimpali. Melody geleng-geleng melihat mereka bersahutan.


"Guys,mau liat drama ga?" Tanya Melody menaik-naikan alisnya.


"Drama apa teh?" Tanya Shania penasaran.

"Udah ayo ikutin aku,nanti kalian juga tau." Jawab Melody meninggalkan ruangan itu. Mereka pun mengekor dibelakang Melody mengikuti hingga sampai disebuah ruang keamanan Cctv.


"Nah guys, di monitor ini kita bisa lihat apa yang Kinal sama Ve lakukan. Didalam ruangan mereka udah ada Cctv yang dipasang disudut ruangan. Yah walaupun kita ga bisa denger pembicaraan mereka. Tapi paling ga ini bisa ngobatin rasa penasaran kita sama mereka." Ujar melody berdiri tepat di depan monitor yang menampilkan layar cctv. Dan benar saja mereka melihat Kinal dan Ve sedang berdiri dan tidak ada pergerakan dibibir masing-masing.

Diruangan pun Kinal membuang tatapannya  dari Ve. Hingga sebuah suara
terdengar ditelinganya.


"Nal." Bisik Ve pelan membuka pembicaraan diantara mereka.


"Aku mohon hentikan semua ini Nal, aku ga mau kita berjauhan seperti orang yang tidak saling mengenal." Pinta Ve berkaca-kaca. Sedangkan Kinal menjawab dengan sinis pekataan Ve.


"Cih, ini kan yang kamu inginkan Ve. Berjauhan dan ga mau lagi dekat ataupun bersahabat sama aku. Aku ngerti kok Ve, aku paham. Aku memang bukan orang yang berstatus tinggi dan ga pantes temenan sama kamu. Aku
sadar diri Ve." Ujar Kinal menggebu melontarkan kalimatnya. Air matanya mulai menetes tanpa diminta.

"Kamu salah Nal, aku bukan tipe  orang yang seperti itu. Aku berteman dengan siapa aja tanpa harus melihat status sosialnya Nal. Aku ga pernah pilih-pilih teman seperti yang kamu katakan." Seru Ve dengan
sedikit gerakan ditangannya.

"Udahlah Ve, kamu pasti terpaksa ngomong kayak gitu. Kalaupun memang udah ga mau lagi bersahabat sama aku gapapa Ve,kamu ga perlu lagi beralasan apapun." Ucap Kinal memunggungi Veranda tak ingin melihat air mata Ve yang mengalir karnanya. Ve yang tak tahan seperti itu langsung memeluk Kinal dari belakang dan menempelkan pipinya dipunggung Kinal. Sontak hal itu membuat member lain yang melihat adegan mereka
dimonitor  langsung riuh.

"Ternyata Kak Ve ngeri juga ye, main nemplok aja tuh sama si paus." Celetuk Beby gemas dengan aksi yang terpampang jelas dilayar monitor. "Mereka sweet yah." Timpal Shania iri.


Sementara Kinal masih diam,Ve semakin mengeratkan pelukannya pada Kinal. "Please Nal, jangan ngomong seperti itu lagi. Aku ga mau kehilangan sahabat seperti kamu. Cuma kamu sahabat yang mampu mengerti isi hati aku, yang memberi apapun tanpa aku minta."  Ucap Ve semakin terisak dipunggung Kinal dan membuat bajunya basah karna air mata Ve.

Kinal yang tidak tega dengan Ve yang menangis tersedu langsung membalikkan badannya kearah Ve.


"Tapi kenapa akhir-akhir ini kamu ga mau bareng lagi sama aku Ve?"


Tanya Kinal lurus menatap kedalam mata Ve.


"Kamu tahu aku seperti apa orangnya Nal,aku ga mudah bergaul sama orang lain. Aku ini pendiam ga seperti kamu yang mudah bersosialisasi dengan yang lain. Aku juga pengen nunjukin kalau aku mampu bergaul seperti kamu. Maka dari itu aku mencoba untuk membuka diri aku ke orang lain termasuk Ghaida. Aku hanya ingin berteman Nal." Jawab Ve masih menitikkan air matanya. 


"Kamu salah besar kalau aku ga mau bersahabat sama kamu lagi, aku juga ga peduli kamu mau miskin ataupun kaya. Aku ga memandang teman dari segi kasta Nal." Sambung Ve memegang tangan Kanan Kinal.


Kinal termenung mendengar penuturan Veranda yang menurutnya benar. Ia merasa bersalah atas sikapnya yang berlebihan. Seharusnya ia mengerti Veranda saat itu,tapi ia malah mengedepankan emosinya.

"Maaf Ve, aku salah. Aku udah membuat kita jadi seburuk ini." Sesal Kinal menunduk malu tak ingin menatap Ve.


"Jangan nyalahin diri kamu Nal,aku juga salah. Seharusnya aku ngomong terus terang sama kamu waktu itu. Aku ga mau lagi kita berjauhan seperti ini, rasanya hampa seperti kehilangan Nal." Ucap Ve jujur akan
kondisi hatinya.

" Ya Ve. Sampai kapanpun kamu tetap sahabat aku." Ungkap Kinal menghapus buliran bening dipipi Veranda.  Ve pun melakukan apa yang Kinal lakukan. Keduanya saling melempar senyum.

"Aku kangen kamu sahabat." Ujar Kinal memeluk Veranda erat seolah tak
ingin lepas.


"Aku kangen kamu juga. Tapi jangan kenceng-kenceng peluknya Nal, aku ga bisa napas." Ucap Ve tertekan. Kinal melonggarkan pelukannya dan 
tertawa bersamaan dengan Ve.

CKLEKK

Pintu sudah dibuka dan membuat keduanya menoleh kebibir pintu. Rupanya para member sudah selesai menonton drama dari layar monitor dan sekarang mereka menghampiri Kinal dan Ve. "Ciyeee udah baikan." Goda Haruka senang melihat keduanya saling bepelukan. "Yess. Akhirnya VenomeNal ga bubar. kalau bubar gw ga tau harus ngecombs siapa ." Seru Beby lega. "Dasar combs." Teriak para member menyoraki Beby yang manyun.

"Alhamdulillah sekarang kalian udah baikan. Lain kali jangan berantem gitu dong,kita-kita jadi sedih tau." Ucap Melody mulai memeluk keduanya gemas.


Para member pun ikut berpelukan mengerumuni VenomeNal. Kini mereka melanjutkan latihan dengan hati lega tidak sekaku sebelumnya.




The End.




Story By : @Molusca_


( Juara 1 FanFict Competition JKT48 )


#Angkatan1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JKT48 STORY Designed by JKT48Story Copyright © 2016

Diberdayakan oleh Blogger.